Page 56 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 56

DPR RIS D ALAM UPAYA
                                                                                  MEMB ANGUN NEGAR A  FEDER AL



                                                   muncul dari Soesanto Tirtoprodjo dari fraksi PNI. Dalam mosinya itu,
                                                   Susanto Tirtoprodjo menganjurkan agar negara-negara bagian yang
                                                   bergabung ke tubuh Republik Indonesia, supaya mempertimbangkan
                                                   kembali keputusannya. Karena tindakan itu telah menimbulkan
                                                   keguncangan di berbagai kalangan di negara-negara bagian, yang tidak
                                                   menutup kemungkinan terjadinya konflik-konflik di berbagai kalangan,
                                                   terutama Negara Indonesia Timur dan Negara Sumatera Timur.
                                                         Pendapat kedua muncul dari Mohammad Natsir dari Ketua
                                                   Fraksi Masyumi. Menurut pendapatnya yang yang menjadi pokok
                                                   permasalahan adalah pembentukan negara kesatuan dan bukan
                                                   penggabungan negara-negara bagian RIS ke dalam Republik Indonesia.
                                                   Karena itu yang harus dikaji adalah bagaimana agar pembentukan
                                                   negara kesatuan itu tidak menimbulkan konflik, baik di dalam
                                                   masyarakat itu sendiri atau konflik antara negara-negara bagian.
                                                         Dalam situasi seperti itu Perdana Menteri Hatta menugaskan
                                                   Mohammad Natsir dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX untuk
                                                   melakukan lobi guna menyelesaikan berbagai krisis yang terjadi di
                                                   daerah-daerah. Pengalaman mengunjungi berbagai daerah semasa

                         Dalam situasi
               Dalam situasi seperti               perang kemerdekaan bagi Sjafruddin Prawira Negara berdampak
                                                   cukup positif bagi dalam menjalankan perintah Mohammad Hatta.
                 itu P er dana Ment    eri         Kecakapannya berunding dengan para pemimpin fraksi di DPR/
                     politik seperti itu
                      masing-masing
                  Hatt a menugask      an          Parlemen RIS seperti dengan I.J. Kasimo dari Fraksi Partai Katholik
                 DPR atau Parlemen atsir           dan A.M. Tambunan dari Parti Kristen, telah membukankan pikirannya
                  Mo
                      hammad N
                                                   terhadap suatu kenyataan di daerah, yaitu keinginan di beberapa
                                    ult
                         dan S
                      dari pemerintah an           negara bagian yang ingin membubarkan diri untuk bersatu dengan
                                ri S
                          terkait mulai
             Hamengkubuw          ono IX           pemerintahan Yogya, yaitu negara bagian Republik Indonesia. Dengan
                 menyelenggarakan bi
              untuk melakuk       an lo            kata lain mereka mau membubarkan negara federal untuk bersatu
                                                   dalam wadah Republik Indonesia, tapi tidak dengan jalan  disuruh
                          sidang untuk
               guna men      y elesaik an          membubarkan sendiri.
                       membicarakan agai krisis          Atas dasar temuan-temuannya itu, lalu Mohammad Natsir
                        ber
                            b
                  diterima atau tidak erjadi di    menyampaikan pidato di hadapan Sidang Parlemen RIS pada 3 April
                        y
                         ang t
                                                   1950. Pada pidatonya, Natsir menyampaikan mosi yang berbunyi :
                       daer
                            ah-daer
                                       ah.
                    hasil kesepakatan
                                KMB itu.                       “Menganjurkan kepada Pemerintah supaya meng-
                                                               ambil inisiatif untuk mencari penyelesaian atau
                                                               sekurang-kurangnya menyusun suatu konsepsi
                                                               penyelesaian bagi soal-soal yang hangat, yang
                                                               tumbuh sebagai akibat perkembangan politik di
                                                               waktu yang akhir-akhir ini, dengan cara integral
                                                               dan program yang tertentu.” 55

                                                   55  Ibid.




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   51
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 2 CETAK.indd   51                                                                   11/19/19   10:01 AM
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61