Page 55 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 55

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   tahun yang sama, giliran DPRD Kabupaten Sukabumi yang merupakan
                                                   bagian dari  Negara Bagian Pasundan - menerbitkan resolusi yang
                                                   sama: keluar dari Negara Pasundan dan bergabung ke Negara RI.
                                                         Munculnya aksi bersenjata APRA pada 23 Januari 1950 di kota
                                                   Bandung, secara tidak langsung membuat proses “unitarian” menjadi
                                                   lebih cepat, sehingga pada akhir Maret 1950 hanya empat negara
                                                   bagian yang tersisa, yaitu Republik Indonesia, Kalimantan Barat,
                                                   Sumatera Timur, dan Indonesia Timur. Walaupun belum bubar, namun
                                                   Kalimantan Barat sedang dalam krisi karena Sultan Hamid sebagai
                                                   Kepala Negara,yang juga menjabat sebagai Menteri Negara dalam
                                                   Kabinet RIS, terlibat dalam peristiwa APRA – Westerling. Kemudian
                                                   Negera Indonesia Timur kemudian bermasalah pula karena muncul
                                                   gerakan separatis RMS yang diproklamirkan oleh Dr. Somoukil.
                                                   Sementara itu Permusyawaratan Rakyat se-Sumatera Timur masih
                                                   menuntut kelanjutan RIS dan Negara Sumatera Timur (NST) sebagai
                                                   salah bagiannya. Akan tetapi Kongres Rakyat  menuntut hal yang
                                                   sebaliknya, yaitu menuntut dibubarkannya NST. Kedua paham yang
                                                   hidup di Sumatera Timur itu banyak dipengaruhi oleh peristiwa
                                                   sebelumnya, yaitu prokontra revolusi sosial yang terjadi pada tahun
                                                   awal kemerdekaan Indonesia.
                                                         Sejalan dengan adanya upaya penggabungan negara-negara
                                                   bagian ke dalam Republik Indonesia, serta berkembangnya rencana
                                                   pembentukan kembali negara kesatuan, maka Senat RIS membentuk
                                                   sebuah panitia penyusunan rancangan Undang-undang Dasar
                            Oleh k
                 Sebagai catatan UNI ena           Negara Kesatuan. Kemudian pada 22 Mei 1950, Rancangan Undang-
                                    ar
                   Indonesia Belanda               undang Dasar hasil karya panitia itu disampaikan oleh Senat kepada
                              emerint
                                        ah
                        itu P
                       didirikan “untuk
                   Repub   lik Indonesia           Pemerintah.
                                                         Pada waktu itu, di luar negara Republik Indonesia, tinggal dua
                     mempromosikan
              menganjur      k an  k ep ada        negara bagian yang tetap dalam statusnya sebagai negara bagian, yaitu
                           kepentingan
                       Pemerint     ah RIS         Negara Sumatera Timur dan Negara Indonesia Timur. Oleh karena itu
                       ersama mereka.
                  untuk mengadak        an         Pemerintah Republik Indonesia menganjurkan kepada Pemerintah
                perundingan dengan                 RIS untuk mengadakan perundingan dengan kedua negara bagian itu
                          kedua negara             tentang pembentukan negara kesatuan. Anjuran itu diterima baik oleh
                                                   Pemerintah, dan melakukan pendekatan kepada pemerintah kedua
                   bagian itu tentang              negara bagian tersebut. Hasilnya, kedua Pemerintah negara bagian itu
               pembentukan negara                  menguasakan kepada Pemerintah RIS untuk mengadakan perundangan
                               kesatuan.           dengan pemerintah Republik Indonesia.
                                                         Sementara itu di Parlemen RIS berkembang dua pemikiran atau
                                                   mosi terkait dengan isu pembentukan negara kesatuan. Mosi pertama





                                       dpr.go.id   50





         02 B BUKU 100 DPR BAB 2 CETAK.indd   50                                                                   11/19/19   10:01 AM
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60