Page 57 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 57

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                         Dalam kesempatan tersebut, lebih lanjut Natsir mengungkapkan
                                                   dengan beberapa himbauan:


                                                               “Sekarang ini seluruh wakil rakyat negara bagian
                                                               manapun semuanya menghendaki terwujudnya
                                                               negara kesatuan, dalam hal ini tidak ada negara
                                                               bagian  yang satu merasa  lebih  tinggi  dari yang
                                                               lainnya, semuanya sama dari yang lain, marilah
                                                               negara  kesatuan kita  dirikan bersama dengan
                                                               cara semua negara bagian termasuk juga negara
                                                               RI Jogja dilikuidasi sama sekali dan marilah
                                                               atas  dasar hak yang  sama  mosi integral ini
                                                               sebelum dibicarakan dalam parlemen diperiksa
                                                               oleh presiden dan menteri, dan parlemen secara
                                                               aklamasi menyetujuinya.” 56


                                                         Mosi tersebut yang kemudian dikenal dengan “Mosi Integral
                                                   Natsir” yang kemudian didukung dan ditandatangani pula oleh
                                                   Soebadio Sastrosatomo, Hamid Algadri, Sukirman, K. Werdojo, A.M.
                                                   Tambunan, Ngadiman  Hardjosubroto,  B.  Sahetapy  Engel,  Amelz,
                                                   Tjokronegoro, Moch. Tauchid, dan Siradjuddin Abbas. Mosi itu diterima
                                                   oleh Parlemen (DPR) RIS pada tanggal yang sama. 57
                                                         Setelah Mosi Integral Natsir disampaikan, berlangsunglah
                                                   konferensi antara pihak RIS yang diwakili oleh Perdana Menteri
                                                   Mohammad Hatta, yang juga mewakili kepentingan Negara Indonesia
                                                   Timur dan Negara Sumatera Timur, dengan pihak RI yang diwakili oleh
                                                   Perdana Menteri Abdul Halim. Konferensi itu menghasilkan “Piagam
                                                   Persetujuan” antara RIS dan RI yang ditandatangani pada 19 Mei 1950,
                Setelah Mosi Integral              isinya :
                  Natsir disampaikan,                   1.  Bahwa kami menyetujui dalam waktu sesingkat-singkatnya

                       berlangsunglah                      bersama-sama melaksanakan Negara Kesatuan, sebagai
                     konferensi antara                     jelmaan daripada Republik Indonesia berdasarkan Prok-

                        pihak RIS yang                     lamasi 17 Agustus 1945 dengan Undang-undang Dasar yang
               diwakili oleh Perdana                       diperoleh  dengan  mengubah Konstitusi  RIS sedemikian
                                                           rupa, sehingga esensialitas Undang-undang Dasar 1945 dan
                Menteri Mohammad                           bagian-bagian  yang baik  dari  Konstitusi  RIS termasuk di
                                 Hatta, ...                dalamnya., atas pokok-pokok :


                                                   56  Op.cit., hlm.78.
                                                   57  Op.cit.




                                       dpr.go.id   52





         02 B BUKU 100 DPR BAB 2 CETAK.indd   52                                                                   11/19/19   10:01 AM
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62