Page 50 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 50

DPR RIS D ALAM UPAYA
                                                                                  MEMB ANGUN NEGAR A  FEDER AL



                                                   2.3.2. Aksi Andi Aziz di Makasar
                                                         Andi Azis sebelumnya dikenal sebagai seorang bangsawan Bugis
                                                   yang menjadi angora KNIL dengan pangkat kapten. Seperti umumnya
                                                   anggota KNIL di daerah-daerah lainnya yang menentang peleburan
                                                   anggota KNIL ke dalam APRIS dengan inti TNI. Meskipun pada upacara
                                                   30 maret 1950, ia mengikuti upacara peleburan kesatuan KNIL ke dalam
                                                   APRIS, namun pada 5 April 1950 ia membawa pasukan melakukan
                                                   penyerangan terhadap Staf Kwartier Komisi Militer dan Territorial
                                                   yang dijaga oleh Polisi Militer dan semua mess perwira TNI yang ada di
                                                   kota Makasar. Setelah itu pasukannya bergerak menyerang asrama TNI
                                                   di Pandan-Pandan Sungguminasa namun  gagal, namun pasukannya
                                                   berhasil menagkap Letkol A.J. Mokoginta. Pasukan APRIS yang berjaga
                                                   di tempat itu yang kalah dalam jumlah, mereka terpaksa mengundurkan
                                                   diri dan kemudian mengadakan konsolidasi di Pandan-Panda. 50
                                                         Sewaktu berita pembangkangan dan pemberontakan Kapten
             Andi Azis sebelumnya                  Andi Azis sampai ke Jakarta, Pemerintah Pusat langsung bertindak

                      dikenal sebagai              tegas. Pada 8 April 1950 Pemerintah mengirimkan ultimatum kepada
                seorang bangsawan                  Andi Azis dalam tempo 4 x 24 jam harus menghadap ke Jakarta,
                                                   untuk mempertanggungjawabkan segala tindakannya. Selain
                Bugis yang menjadi                 itu dia diperintahkan untuk melakukan konsinyasi pasukannya,
               angora KNIL dengan                  membebaskan para tawanannya dan mengembalikan senjata-senjata

                      pangkat kapten.              yang dirampasnya. Setelah batas waktu yang diberikan berlalu tanpa
                   Seperti umumnya                 kehadiran Andi Azis di Jakarta, Presiden selaku Panglima Tertinggi
                                                   APRIS mengumumkan bahwa wilayah Indonesia bagian Timur berlaku
                     anggota KNIL di               keadaan bahaya. Pengumuman itu diiringi dengan pengirimpan satu
             daerah-daerah lainnya                 ekspedisi di bawah pimpinan Kolonel Alex Kawilarang. Ekspedisi itu

                    yang menentang                 terdiri dari Kesatuan Brigade Mobil Divisi I Jawa Timur di bawah
                  peleburan anggota                Komandan Letkol S. Sukowati, Divisi II-Brigade Mataram di bawah

               KNIL ke dalam APRIS                 komandan Letkol Soeharto, 1 batalyon - Brigade Mobil Divisi IV/
                                                   Siliwangi di bawah Komndan Mayor Sukendro. Sementara itu Batalyon
                      dengan inti TNI.             Worang sudah berada di perairan Makasar yang pada awalnya akan
                                                   mendarat sewaktu Andi Azis melakukan pemberontakan. Batalyon
                                                   Worang juga merupakan pasukan APRIS yang pertama kali dikirim ke
                                                   Negara Indonesia Timur dalam rangka alih tugas KNIL.
                                                         Di tangah perjalanan menuju Makasar, tepatnya di Sungguminasa,
                                                   rombongan Worang ini bertemu dengan rombongan Kolonel
                                                   Schotborg, Komandan Territorium KNIL Indonesia Timur yang disertai


                                                   50  Saleh As’ad Djamhari, 1979. Ikhtisar Sejarah Perjuangan ABRI (1945 – sekarang). Jakarta:
                                                      Departemen Pertahanan Keamanan Pusat Sejarah ABRI, 1979, h. 64.




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   45
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 2 CETAK.indd   45                                                                   11/19/19   10:01 AM
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55