Page 45 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 45

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   2.3. Gejolak Negara Federal menuju
                                                   Unitarian

                                                         Meskipun Republik Indonesia Serikat telah terbentuk dan sudah
                                                   operasional seperti layaknya sebuah negara merdeka dan berdaulat,
                                                   bahkan sudah pula masuk sebagai anggota PBB, namun status baru
                                                   itu belum menyelesaikan semua permasalahan politik yang ada
                                                   sebelumnya. Riak-riak perbedaan paham dan prinsip antara kelompok
                                                   yang menerima hasil kesepakatan KMB dan yang menolaknya masih
                                                   kelihatan. Hal ini bukan saja di kalangan sipil, melainkan juga di
                                                   kalangan militer. Banyak mantan KNIL yang tidak mau bergabung atau
                                                   melebur ke dalam APRIS seperti yang telah diputuskan dalam KMB.
                                                   Mereka menuntut untuk tetap dalam kesatuan KNIL yang secara utuh
                                                   dijadikan tantara federal atau tantara negara bagian.
                                                         Sebaliknya di kalangan pemerintah sipil, atau di kalangan kaum
                                                   legislatif, muncul pula gerakan yang ingin membubarkan negara federal
                                                   atau negara bagian dan menyatu dengan Republik Indonesia yang
                                                   beribukota di Yogyakarta atau RI – Yogya. Hal ini nampak misalnya
                                                   di Sukabumi dan Sumatera Selatan. Di Sukabumi, DPR-D setempat
                                                   menyampaikan tuntutan agar Kabupaten Sukabumi lepas dari Negara
                                                   Pasundan dan menyatu kembali dengan negara RI-Yogya.  Demikian
                                                                                                        46
                                                   pula gerakan serupa muncul di beberapa daerah lainnya.


                                                   2.3.1. DPR dan Aksi Angkatan Perang
                                                   Ratu Adil (APRA)

                                                         Belum genap dua bulan berjalan, Pemerintah RIS menerima
                                                   permintaan dari DPRD Kabupaten Sukabumi, agar wilayah kabupaten
                                                   itu dimasukan ke dalam wilayah Republik Indonesia. Akibat munculnya
                                                   tuntutan itu, maka muncul wacana di kalangan petinggi Negara
                                                   Pasundan yang membicarakan pembubaran Negara Pasundan. Wacana
                       Banyak mantan
                                                   itu secara tidak langsung membuat para mantan anggota Koninkelijke
                KNIL yang tidak mau                Nederlands Indiё Leger (KNIL) menjadi resah. Karena pada dasarnya

                       bergabung atau              mereka tidak mau bergabung ke dalam tubuh APRIS yang intinya
                                                   adalah TNI. Mereka lebih menyukai dijadikan tantara negara federal
                    melebur ke dalam
                                                   yaitu tantara Negara Pasundan daripada berfusi atau melebur ke dalam
                   APRIS seperti yang              APRIS. Sementara para aparatur Negara Pasundak yang dari sejak
                      telah diputuskan             awal merupakan kaum “republikein” seperti Sewaka dan Wiranata
                                                   Koesoemah yang menjadi Kepala negara (Wali negara) Pasundan, justru
                            dalam KMB.
                                                   menginginkan negara bagian itu dibubarkan. Kenyataan ini membuat

                                                   46




                                       dpr.go.id   40





         02 B BUKU 100 DPR BAB 2 CETAK.indd   40                                                                   11/19/19   10:01 AM
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50