Page 40 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 40
DPR RIS D ALAM UPAYA
MEMB ANGUN NEGAR A FEDER AL
2.2.1. Pembentukan DPR-RIS dan Senat
Dewan Perwakilan Rakyat RIS (DRP-RIS) mewakili seluruh rakyat
Indonesia. Jumlah total wakil rakyat yang duduk dalam lembaga ini
adalah 150 orang yang terdiri dari 50 orang mewakili dari berbagai
daerah di negara bagian Republik Indonesia – Yogya; dan 100 orang dari
daerah-daerah selebihnya. Menurut pasal 109 dan pasal 110 Konstitusi
“sementara” RIS, DPR RIS yang pertama dibentuk menurut ketentuan-
ketentuan sebagai berikut:
a. Cara mengutus anggota ke DPR-RIS diatur oleh daerah-daerah
bagian, dengan ketentuan, bahwa jika tidak dapat dilakukan
dengan jalan pemilihan umum, pengutusan itu dilakukan
dengan penunjukan oleh Perwakilan-perwakilan Daerah yang
bersangkutan atau dengan jalan lain menurut kehendak rakyat
Daerah
b. Pengutusan 100 orang dari Daerah-daerah di luar Republik
Indonesia – Yogya diselenggarakan pula dengan perundingan
Ada pun golongan Bersama-sama oleh Daerah-daerah yang bersangkutan. Untuk
masyarakat yang pembagian jumlah anggota yang akan diutus di antara daerah-
daerah itu diambil sebagai dasar perbandingan jumlah jiwa
relatif kecil seperti rakyat daerah-daerah bagian tersebut.
Cina, Eropa, dan Arab,
menurut pasal 100 Ada pun golongan masyarakat yang relatif kecil seperti Cina,
harus mempunyai Eropa, dan Arab, menurut pasal 100 harus mempunyai wakil-wakil
berturut-turut 9, 6 dan 3 orang. Kalu jumlah itu tidak tercapai sesuai
wakil-wakil berturut- dengan ketentuan di atas, Pemerintah RIS mengangkat wakil-wakil
turut 9, 6 dan 3 orang. tambahan bagi golongan-golongan kecil itu.
Terkait dengan Senat, tertulis dalam pasal 80 dan seterusnya
dari Konstitusi RIS, Senat merupakan perwakilan daerah-daerah
bagian. Setiap daerah dari Negara bagian diwakili oleh dua orang
anggota. Stiap anggota yang dipilih pemerintah kemudian dipilih oleh
DPR Daerah bagian masing-masing, yang kemudian mengajukannya
menjadi anggota Senat. Berdasarkan ketentuan tersebut terbentuk
DPR dan Senat RIS yang pertama, yang mengadakan sidang gabungan
pada 15 Februari 1950. Sidang dipimpin oleh anggota DPR yang
tertua usianya, yakni Sonda Daeng Mattajang. Dalam rapat gabungan
itu Presiden RIS Ir. Soekarno menyampaikan amanatnya dengan
menguraikan kedudukan Pemerintah dan Parlemen RIS serta program
dan kebijakasanaan Pemerintah RIS. 40
40 Sekretariat DPR-GR, Op.cit, hal. 94.
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 35
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
02 B BUKU 100 DPR BAB 2 CETAK.indd 35 11/19/19 10:01 AM