Page 39 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 39

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   terbuka. Jika sebelum adanya kesepakatan KMB, Indonesia mengalami
                                                   kesulitan dalam melakukan hubungan dengan negara-negara lain,
                                                   karena selalu dirintangi oleh Belanda dan para pendukungnya, maka
                                                   pasca diratifikasi kesepakatan KMB, sebagian besar rintangan itu
                                                   hilang. Indonesia menjadi mudah melakukan hubungan dengan negara
                                                   lain, dan mudah pula untuk menjadi anggota Perserikatan Bangsa-
                                                   bangsa (PBB). Indonesia menjadi anggota ke-60 lembaga dunia itu
                                                   sejak 28 September 1950. 38
                                                         Masalah urusan luar negeri disebutkan dalam Undang-undang
                                                   Dasar 1945, Konstitusi RIS dan penggantinya kemudian, merupakan
                                                   bagian dari pelaksanaan kedaulatan negara keluar, yang terdiri dari:


                                                         •  Urusan pembuatan perjanjian-perjanjian (dan pesekutuan-
                                                           prsekuatuan) dengan negara-negara lain/asing (jus foederum
                                                           et tractatuum).
                                                         •  Urusan Perwakilan Negara, aktif dan pasif, yaitu
                                                           menempatkan wakil-wakil atau duta-duta  di negara-negara
                                                           asing dan sebaliknya menerima wakil-wakil atau duta-duta
                                                           dari negara-negara asing (jus legationnum).
                                                         •  Menyatakan perang dan damai dengan negara-negara asing
                                                           (jus belli ac pacis). 39

                    Dari ketiga urusan                   Dari ketiga urusan luar negeri itu, menurut Undang-undang

                         luar negeri itu,          Dasar negara, Presiden selaku kepada pemerintahan dapat
                   menurut Undang-                 menggunakan ketiga haknya itu setelah mendapat persetujuan
               undang Dasar negara,                terlebih dahulu dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dalam UUD 1945

                       Presiden selaku             misalnya hal ini cukup jelas bahwa Presiden dengan persetujuan DPR
                                                   menyatakan perang, membuat perdamaian, dan membuat perjanjian-
               kepada pemerintahan                 perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR. Jika tidak
                dapat menggunakan                  mendapat persetuuan dari lembaga wakil rakyat itu maka semua
                     ketiga haknya itu             haknya itu menjadi batal demi hukum.

                    setelah mendapat

                 persetujuan terlebih
                  dahulu dari Dewan
                    Perwakilan Rakyat

                                    (DPR).
                                                   38  Sunario, Mr. Politik Luar Negeri Indonesia Jang Bebas. Djakarta: NV Pustaka, Tanpa Tahun, hal.
                                                      3.
                                                   39  I b i d. hal. 6-7.




                                       dpr.go.id   34





         02 B BUKU 100 DPR BAB 2 CETAK.indd   34                                                                   11/19/19   10:01 AM
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44