Page 34 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 34

DPR RIS D ALAM UPAYA
                                                                                  MEMB ANGUN NEGAR A  FEDER AL



                                                   Komisi Administrasi, dan 4). Komisi Militer.  Tugas utama PPN adalah:
                                                                                          24
                                                   1.) memilih Presiden RIS, 2.) mengkordinir keamanan seluruh wilayah
                                                   Indonesia, dan 3). Menyelesaikan pengoperan pemerintahan. 25
                                                         Pada 25 November 1949 PPN mulai mengadakan sidang paripurna,
                                                   sekaligus menjadi sidang pertamanya. Dalam sidang itu Ketua Komisi
                                                   Prosedur yang diketuai oleh Prof. Dr. Supomo menyampaikan bahan-
                                                   bahan tentang prosedur pemilihan Presiden RIS, tentang prosedur
                                                   penandatanganan Konstitusi RIS, dan prosedur tentang acara serah
                                                   terima kedaulatan di Negeri Belanda nanti. 26
                                                         Kemudian pada sidang tanggal 6 Desember 1949, Komisi
                                                   Prosedur menetapkan bahwa proses pemilihan Presiden RIS yang
                                                   pertama akan diselenggarakan oleh satu badan pemilih yang akan
                                                   segera dibentuk. Anggota badan tersebut terdiri dari wakil dari RI dan
                                                   negara-negara bagian lainnya yang sebelumnya bergabung dalam BFO.
                                                   Tiap negara bagian akan diwakili oleh satu orang, sehingga semuanya
                                                   akan berjumlah 16 orang. Badan Pemilih itu kemudian diberi nama Para

                      Kemudian pada                Kuasa Daerah Bagian. Komisi Prosedur juga menetapkan wakil-wakil
                                                                                                                 27
                     sidang tanggal 6              negara bagian yang ditetapkan akan menandatangani Konstitusi RIS.
                                                         Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Komisi
                     Desember 1949,                Prosedur, penandatanganan Konstitusi RIS dilakukan pada 14 Desember
                     Komisi Prosedur               1949. Sedangkan proses pemilihan Presiden RIS diselenggarakan pada

                menetapkan bahwa                   16 Desember 1949 dengan calon tunggal yaitu Ir. Soekarno yang
                    proses pemilihan               sebelumnya merupakan Presiden RI – Yogya. Karena itu penunjukan
                                                   harus mendapat persetujuan dari pihak RI. Badan Pekerja (BP) KNIP
                   Presiden RIS yang               dalam sidangnya menyatakan persetujuannya sehingga Ir. Soekarno
                         pertama akan              diterima sepenuhnya menjadi Presiden RIS. Pada hari berikutnya,

               diselenggarakan oleh                tanggal 17 Desember 1949, di Siti Hinggil Kraton Yogyakarta, Ir.
                                                                                          28
                 satu badan pemilih                Soekarno disumpah sebagai Presiden RIS.
                                                         Sesuai dengan pasal 74 ayat 1 Konstitusi RIS, Presiden Soekarno
                    yang akan segera               bersama para penguasa negara bagian berkewajiban untuk menunjuk
                               dibentuk.           3 orang pembentuk Kabinet yang akan diselenggarakan pada 18
                                                   Desember 1949. Proses pembentukan cabinet rupanya tidak selencar
                                                   memilih presiden karena banyak anggota sidang yang menginginkan
                                                   lebih dari 3 prang pembentuk kabinet.  Namun setelah berembuk,
                                                                                        29
                                                   muncul kata sepakat dalam persidangan itu, agar Presiden RIS


                                                   24  Indonesia Timur, 7 Januari 1950.
                                                   25  I b i d.
                                                   26  Sedar, 24 November 1949.
                                                   27  Nama-nama anggota wakil negara bagian yang menandatangani Konstitusi RI secara lengkap
                                                      lihat Arsip KMB No. A/4/1949, Arsip Nasional Republik Indonesia  (ANRI).
                                                   28  Sedar, 19 Desember 1949.
                                                   29  Keng Po, 19 November 1949.



                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   29
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 2 CETAK.indd   29                                                                   11/19/19   10:01 AM
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39