Page 31 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 31

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   membuat para anggota DPR atau Parlemen, terutama DPR atau
                                                   Perlemen “BFO” dan “RI” untuk tidak berlama-lama memikirkan dan
                                                   mempertimbangkan hasil kesepakatan KMB tersebut. Pemerintah
                                                   RI maupun pemerintahan yang tergabung dalam BFO memaklumi
                                                   bahwa kesepakatan KMB akan banyak menuai ketidakpuasan dari
                                                   berbagai pihak, terutama partai-partai atau organisasi yang merasa
                                                   ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Salah satu bagian
                                                   dari kesepekatan yang banyak disorot adalah masalah penundaan
                                                   penyerahan Irian Barat. Djoni dari PKI misalnya, menyatakan bahwa
                                                   sikap delegasi RI yang sangat lemah dan menerima begitu saja
                                                   permintaan Belanda agar masalah Irian Barat ditunda sampai tahun
                                                   berikutnya, merupakan langkah bunuh diri. Justru karena Irian sering
                                                   dijadikan tempat pembuangan kaum pergerakan nasional maka
                                                   seharusnya delegasi RI mempertahankannya.  Sedangkan Latuharhary
                                                                                            12
                                                   menyebut tidak masuknya Irian Barat dalam RIS merupakan “verraadd”
                                                   terhadap rakyat Irian yang pada hakikatnya juga turut berjuang mati-
                                                   matian untuk mempertahankan kemerdekaan. Jadi sangat jelas yang
                                                   diuntungkan oleh KMB itu adalah pihak Belanda yang dapat melakukan
                                                   konsolidasi kekuatannya di Irian dan menjalankan rencana yang
                                                   menguntungkannya dan merugikan Indonesia.  13
                                                         Sebenarnya ketua delegasi BFO, Anak Agung Gde Agung sudah
                                                   mengatakan kepada ketua delegasi RI, ketika konferensi itu masih
                                                   berlangsung bahwa “New Guinea akan tetap menjadi permaslahan
                                                   yang dipertikaikan dan bisa merugikan kerjasama dalam hubungan
                                                   UNI Indonesia – Belanda.  Sebagai catatan UNI Indonesia Belanda
                                                                           14
                                                   didirikan “untuk mempromosikan kepentingan bersama mereka.”
                                                   Karena perselisihan militer, eksekusi kesepakatan tersebut tidak
                                                   dilakukan. Setelah Belanda menandatangani gencatan senjata dengan
                                                   Republik Indonesia, pengalihan kedaulatan berlangsung pada tanggal
                                                   27 Desember 1949, Karena itu delegasi BFO mendesak agar masalah
                                                   Irian Barat tidak ditunda-tunda melainkan diselesaikan pada waktu
                                                   itu juga, tidak perlu harus menunggu waktu setahun mendatang
                                                                                                                  15
                 Sebagai catatan UNI               Namum Pemerintah RI menghimbau agar ketidakpuasan itu tidak
                   Indonesia Belanda               dijadikan alasan mutlak untuk menolak kesepakatan KMB. Sebab,

                       didirikan “untuk            bagaimanapun kesepakatan itu merupakan hasil maksimal dari suatu
                                                   rangkaian perjuangan yang dapat dijadikan sebagai alat perjuangan di
                     mempromosikan                 masa akan datang.
                                                                    16
                           kepentingan
                       ersama mereka.              12  Kedaulatan Rakjat, 8 November 1949.
                                                   13  Trompet Masyarakat, 9 November 1949.
                                                   14  Tanah Air, 4 November 1949.
                                                   15  George Mc T. Kahin, Nationalism and Revolution in Indonesia. Ithaca and London: Cornell
                                                      University Press, 1971. ; Kempen, Perdjuangan
                                                   16  Keng Po, 21 Nopember 1949.; A.H. Nasution, 1983, Memenuhi Panggilan Tugas. Jil. II. Jakarta:
                                                      hal. 201.



                                       dpr.go.id   26





         02 B BUKU 100 DPR BAB 2 CETAK.indd   26                                                                   11/19/19   10:01 AM
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36