Page 35 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 35
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
menunjuk 4 formatur cabinet.Keempat formatur kabinet itu adalah
Drs. Mohammad Hatta, Sultan Hamengkubuwono IX, Ide Anak Agung
Gde Agung, dan Sultan Hamid II. Selanjutnya Presiden menunjuk
Mohammad Hatta sebagai Perdana Menteri. Pada 19 Moh. Hatta
berhasil membentuk Kabinet RIS yang terdiri 14 kementrian portofilio
dan 3 kementrian non-portofolio. 30
Dalam penyusunan kabinetnya, Hatta memilih para menterinya
berdasarkan keahliannya, bukan kepada partai yang mengusungnya.
Dalam situasi politik waktu itu langkah Hatta cukup berhasil, sehingga
tidak ada gejolak politik ataureaksi keras dari parpol yang ada pada
waktu itu. Meskipun demikian dalam penyusunan program kerjanya ia
tetap memperhatikan suara rakyat yang menjadi partai-partai politik
yang ada. Setelah itu, pada 20 Desember 1949, selaku Presiden RIS,
31
Soekarno melantik Kabinet RIS di bawah pimpinan Perdana Menteri
Mohammad Hatta di Gedung “Concordia” – Jl. Sipayer (sekarang Jl. Dr.
Wahidin Sudirohusodo I).
32
Setelah Kabinet di bawah Perdana Menteri Hatta terbentuk,
langkah selanjutnya adalah membentuk delegasi RIS yang akan
berangkat ke negeri Belanda untuk menerima penyerahan kedaulatan.
Tim delegasi pun berhasil disusun sebagai berikut: Moh. Hatta selaku
Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Begeri, sebagai ketua
delegasi, dengan para anggota: Prof. Dr. Supomo, Mr. Sujono Hadinoto,
Mr. A.K. Pringgodigdo, dan Moh. Jahja sebagai panitera.
33
Pada 23 Desember 1949 delegasi pimpinan Mohammad Hatta
berangkat ke Negeri Belanda untuk menadatangani piagam penyerahan
dan pengakuan kedaulatan dari pemerintah Belanda. Upacara
34
dan penandatanganan naskah/piagam penyerahan dan pengakuan
kedaulatan diselenggarakan secara serentak di dua tempat pada 27
Dalam penyusunan Desember 1949, yaitu di Den Haag – Belanda dan di Jakarta - Indonesia.
kabinetnya, Di Belanda bertempat di Ruang Tahta Amsterdam, Ratu Juliana,
Hatta memilih Perdana Menteri Willem Drees, Menteri Seberang Lautan Mr. A.M.J.A.
para menterinya Sassen, dan Ketua Delegasi RIS Drs. Mohammad Hatta, bersama-
sama membubuhkan tanda tangannya pada piagam penyerahan dan
berdasarkan pengakuan kedaulatan kepada RIS. Sementara di Jakarta dalam waktu
keahliannya, bukan yang sama, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Tinggi Mahkota
kepada partai yang
mengusungnya. 30 Mohammad Hatta,1982. Memoir, Jakarta: Tinta Mas, hal. 561.
31 I b i d.
32 Dalam buku “Seperempat Abad Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia” disebutkan
pelantikan cabinet terjadi pada 15 Desember 1949. Lihat Sekretarian DPR-GR, I b i d. hal. 93.
33 Keng Po, 21 Desember 1949.
34 Marwati Djoened Poesponegaoro dan Nugraho Notosusanto, 2009, hal. 269.
dpr.go.id 30
02 B BUKU 100 DPR BAB 2 CETAK.indd 30 11/19/19 10:01 AM