Page 43 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 43

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   ditunda, karena muncul protes dari partai-partai politik dan organisasi
                                                   masyarakat lainnya terhadap ke-21 orang anggota itu yang nota bene
                                                   dipilih oleh “Parlemen Pasundan”. Para pimpinan parpol dan ormas di
                                                   negara bagian Pasundan tidak mengakui pemilihan tersebut. Sebagai
                                                   catatan, Komisari RIS untuk daerah Pasundan sebenarnya pada pada
                                                   14 Februari 1950 malam, telah membatalkan hasil pemilihan ke-21
                                                   anggota itu. Dengan kondisi seperti itu, maka pada tanggal 17 Februari
                                                   1950 petang, hanya 120 anggota dari 146 anggota yang seharusnya,
                                                   mengangkat sumpah sebagai anggota DPR-RIS di hadapan kepala
                                                   negara Presiden RI Soekarno. 42
                                                         Setelah pelantikan tanggal 17 Februari 1950 masih ada beberapa
                                                   anggota lagi yang dinyatakan sah keanggotaannya oleh DPR-RIS
                                                   karena ada data tambahan yang dilaporkan oleh Panitia Surat-surat
                                                   Kepercayaan. Tetapi persoalan terkait dengan 21 wakil-wakil dari
                                                   Pasundan terus bergantung dan baru dianggap selesai menjelang
                                                   berakhirnya masa bakti DPR-RIS, yaitu pada 15 Agustus 1950, atau dua
                                                   hari menjelang diumukannya secara resmi Indonesia kembali ke bentuk
                                                   Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan demikian selama
                                                   masa bakti DPR-RIS, tidak ada seorang pun anggota yang mewakili
                                                   negara bagian Pasundan. Meskipun tidak sempat dilantik sebagai
                                                   anggota DPR-RIS, namun ke-21 orang utusan DPR negara Pasundan
                                                   itu secara langsung dapat menjadi anggota DPR Sementara (DPRS)
                                                   yang dibentuk sebagai pengganti DPR-RIS.
                                                                                           43
                                                         Bukan hanya ke-21 orang wakil dari negara Pasundan saja yang
                                                   secara otomatis dapat menjadi anggota DPRS secara otomatis, tetapi
                                                   juga seluruh anggota DPR-RIS lainnya, termasuk para anggota Senat.
                                                   Status para mantan anggota Senat itu otomatis menjadi anggota
                                                   DPRS dengan status sebagai badan perwakilan daerah. Meskipun
                                                   sistem pemerintahan RIS dan RI (dalam arti NKRI) relatif sama, yaitu
                Pada dasarnya status               menggunakan sistem parlementer. Namun karena NKRI bukan sistem
               para mantan anggota                 federal, maka lembaga Senat dengan sendirinya dihapuskan.
                      DPR-RIS, seperti                   Pada dasarnya status para mantan anggota DPR-RIS, seperti

                        halnya mantan              halnya mantan anggota Senat, juga mengalami perubahan statusnya.
                                                   Pada masa DPR-RIS mereka berstatus sebagai wakil partai politik, tidak
                        anggota Senat,             lagi sebagai dari negara bagian, karena negara bagian atau federal
                      juga mengalami               telah dihapus pula. Sejalan dengan perubahan status itu maka secara
               perubahan statusnya.                berangsur-angsur para anggota DPRS membentuk fraksi-fraksi, sesuai


                                                   42  I b i d. hal. 96-97.
                                                   43  I b i d.




                                       dpr.go.id   38





         02 B BUKU 100 DPR BAB 2 CETAK.indd   38                                                                   11/19/19   10:01 AM
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48