Page 47 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 47

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   tembakan, ia bergegas bersama ajudannya menuju markas divisi.
                                                   Ia sama sekali tidak tahu bahwa markasnya telah diduduki tantara
                                                   APRA. Begitu kendaraan yang ditumpanginya mau masuk ke halaman
                                                   markas, langsung terdengar tembakan menghujani kendaraannya.
                                                   Letkol Lembong langsung gugur di tempat.
                                                         Jumlah pasukan APRA yang masuk kota Bandung diperkirakan
                                                   sebanyak 800 orang. Seperti telah disebutkan di atas, mereka terdiri
                                                   dari mantan milisi serta tantara swasta Belanda, kemudian ditambah
                                                   dengan para napi yang berhasil meloloskan diri dari sel penjara,
                                                   sehingga jumlah mereka mencapai sekitar 800 orang. 47
                                                         Daya kejut yang dibuat oleh pasukan APRA yang sempat
                                                   membingungkan pihak RIS, ternyata tidak berlangsung lama. Panglima
                                                   Siliwangi yang menerima laporan tentang aksi bersenjata tantara
                                                   APRA, kemudian melakukan kordinasi serta menyusun strategi untuk
                                                   melakukan serangan balasan. Dengan adanya serangan balasan dari
                                                   pasukan Siliwangi, maka upaya pasukan APRA pimpinan Westerling
                                                   untuk menguasai kota Bandung dapat digagalkan. Bahkan upaya
                                                   untuk menggulingkan Kabinet RIS serta membunuh tokoh-tokoh
                                                   nasional, seperti Menteri Pertahanan Sultan Hamengkubuwono IX
                                                   dan Sekretaris Jenderal Ali Budiardjo, tidak pula dapat dilaksanakan.
                                                         Kapten Raymond Pierre P. Westerling cepat membaca situasi
                                                   yang tidak menguntungkannya, maka tanpa membuang waktu ia
                                                   melarikan  diri  ke  Singapura  dengan  bantuan  orang-orang  yang
                                                   mendukungnya. Dari Singapura, ia meneruskan pelariannya ke Eropa.
                                                   Larinya sang komandan membuat terjadi demoralisasi di kalangan para
                                                   anak buahnya, sehingga pada bulan Februari 1950, sisa-sisa pasukan
                                                   APRA dengan mudah ditundukan pasukan TNI-APRIS.
                                                         Tindakan Westerling dengan APRA-nya, justru semakin
                                                   mempercepat proses pembubaran Negara Pasundan. Presiden Nagara
                      Daya kejut yang              Pasundan yag juga merupakan Ketua Dewan Pertimbangan Agung

                dibuat oleh pasukan                Indonesia yang berkedudukan di Yogyakarta, akhirnya menyerahkan
                                                   kembali mandatnya kepada Parlemen Pasundan. Kemudian pada 8
                  APRA yang sempat                 Maret 1950, Negara Pasundan secara resmi bubar dan wilayahnya

                    membingungkan                  kembali menjadi bagian dari Republik Indonesia.  Setelah itu terbit
                                                                                                 48
                   pihak RIS, ternyata             Surat Keputusan RIS tanggal 11 Maret 1950 No. 113 tentang pernyataan

                    tidak berlangsung              bahwa wilayah Jawa Barat (eks Negara Pasundan) termasuk wilayah
                                                   Republik Indonesia.
                                    lama.

                                                   47   Daska Prijadi, 1965. Gerakan Operasi Militer (GOM) II Operasi penumpasan APRA Westerling.
                                                   48   Helius Sjamsuddin et.al., 1992. Menuju Negara Kesatuan: Negara Pasundan (Jakarta: Proyek
                                                      IDSN Depdikbud RI), hlm.33.




                                       dpr.go.id   42





         02 B BUKU 100 DPR BAB 2 CETAK.indd   42                                                                   11/19/19   10:01 AM
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52