Page 90 - BUKU KENDARAAN BERMOTOR LISNAS AGUS HERMANTO
P. 90

Dr. Agus Hermanto


                   Eropa dan negara maju lainnya. Namun demikian, ketika OEM domestik
                   mulai memasuki pasar global mereka harus mematuhi peraturan lokal yang
                   lebih ketat di luar negeri, sehingga semakin mempercepat pengembangan
                   teknologi dalam negeri di Cina.
                        Cina mulai menerapkan peraturan kontrol emisi pada tahun 2000,
                   mengadopsi standar emisi Standar Nasional (NS) I (setara dengan standar
                   Euro I) di seluruh negeri. Pada 2004, Cina meningkatkan regulasi dengan
                   beralih ke emisi NS II. Pada tahun 2008, ketika negara itu menjadi tuan
                   rumah  Olimpiade,  pemerintah  China  semakin  meningkatkan  langkah
                   menuju standar kontrol emisi yang ketat untuk kualitas udara yang lebih
                   baik, mendorong implementasi NS IV di Beijing dan NS III di seluruh Cina.
                   Bahkan  Tiongkok  berencana  untuk  mengadopsi  standar  emisi  NS  IV  di
                   seluruh negeri pada tahun 2010, dan pindah ke NS V (setara dengan Euro
                   V) pada 2013, sehingga menghilangkan kesenjangan dengan norma-norma
                   Eropa hanya dalam empat tahun.
                        Dengan berpindah dari NS II ke NS III, batas emisi untuk nitrogen
                   oksida (NOx) berkurang 29% (persen) dan materi khusus (PM) sebesar 33%
                   (persen).  Selanjutnya,  penerapan  standar  NS  IV  akan  mengurangi  emisi
                   NOx  dan  PM  masing-masing  sebesar  30%  (persen)  dan  80%  (persen),
                   dibandingkan dengan standar NS III. Singkatnya, pemerintah bermaksud
                   untuk mempercepat penerapan standar yang lebih ketat untuk emisi agar
                   dapat mengejar ketertinggalannya dengan negara-negara Amerika Utara
                   dan Eropa.
                        Untuk menurunkan emisi lebih lanjut dari kendaraan dan mengurangi
                   ketergantungan minyak, dua belas kota di Cina mulai berpartisipasi dalam
                   program “Aksi Kendaraan Bersih Nasional” pada bulan bulan April tahun
                   1999.  Program  ini  memperkenalkan  bahan  bakar  alternatif,  khususnya
                   gas alam terkompresi (CNG) dan gas minyak cair (LPG). Pada tahun 2002,
                   Kementerian Sains dan Teknologi telah menginvestasikan RMB 50 juta (US
                   $ 6,1 juta), dan pemerintah daerah dan perusahaan telah menginvestasikan
                   miliaran  lebih  RMB  dalam  program  tersebut  (Zhang,  2002) .  Hal  ini
                                                                        98
                   menyebabkan kendaraan dan stasiun CNG dan LPG meningkat pesat di
                   beberapa kota percontohan.
                        Pada akhir tahun 2002, jumlah kendaraan CNG dan LPG meningkat



                   98   Zhang, J. 2002. “Review and Prospect of Gas Vehicle in China, Presentation to Harvard-China Cooperation
                      Workshop on Clean Vehicles.” Harvard-China Cooperation Workshop on Clean Vehicles.

                   88           KENDARAAN BERMOTOR LISTRIK NASIONAL
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95