Page 146 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 146
JUNGKIR BALIK BAB VI
EKONOMI POLITIK
Kita sama-sama bisa melihat, misalnya, jika biasanya pada bulan
Ramadhan—terutama mendekati Lebaran—terjadi lonjakan konsumsi
antara 30 hingga 40 persen, hingga minggu ketiga Ramadhan tahun ini
saya memegang data jika kenaikan konsumsi hanya mencapai 10 hingga 15
persen saja. Sangat rendah, tak ada peningkatan berarti.
Pencabutan subsidi ini, yang telah membuat tarif listrik pelanggan
900 VA naik hingga 125 persen, dari Rp605/kWh menjadi Rp1.352/kWh,
selain memberatkan masyarakat juga cukup jelas mengabaikan dampak
ikutan tadi, meskipun kenaikannya dilakukan secara bertahap sejak awal
Januari lalu.
Sumber: APBN 2014-2017
Pada situasi seperti sekarang, pemerintah seharusnya tidak hanya
memikirkan penyelamatan anggaran negara, tapi terutama memperhatikan
penyelamatan ekonomi nasional secara utuh. Apalagi klaim penghematan
anggaran dari penarikan subsidi itu hanya Rp25 triliun, sementara efek
destruktifnya jauh lebih besar.
Lagi pula, data yang dimiliki Tim Nasional Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan (TNP2K), yang menyebutkan bahwa ada 18,7 juta pelanggan
listrik 900 VA yang tak layak disubsidi, harus dikritisi lebih jauh. Pasti ada
masalah dengan data dan kriteria tersebut. Apalagi mereka juga menyebut
jika ada sekitar 13 juta pelanggan 450 VA yang termasuk golongan mampu.
CATATAN-CATATAN KRITIS 139
DARI SENAYAN