Page 142 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 142

JUNGKIR BALIK  BAB VI
                                                                    EKONOMI POLITIK




                                                (5)


                                     PENGAWASAN DPR
                                ATAS KEMENTERIAN BUMN
                                      INGIN DIGUNTING


               L        ANGKAH pemerintah untuk merevisi Peraturan Pemerintah No.


                        44/2005 tentang Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan Modal
                        Negara pada BUMN, sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan
                        Pemerintah No. 72/2016 yang dirilis persis pada penghujung
                        tahun 2016 kemarin menurut saya berbahaya.
                      PP No. 72/2016, yang melonggarkan tata cara penyertaan modal
                 negara dan pengalihan kekayaan negara pada BUMN dengan tanpa
                 harus melalui persetujuan DPR, jelas bermasalah. Aturan itu bahkan bisa
                 mengarah kepada pelanggaran konstitusi yang serius. Sebab, semua hal
                 yang terkait dengan masalah keuangan dan kekayaan negara merupakan
                 obyek  APBN, yang  pembahasannya,  sesuai  dengan  UUD  1945  Pasal 23,
                 harus dibahas dan disetujui oleh DPR.

                      Sebagai obyek APBN, maka setiap bentuk pengambilalihan atau
                 perubahan status kepemilikan saham yang termasuk kekayaan negara
                 haruslah sepengetahuan dan mendapatkan persetujuan DPR. Itu juga
                 merupakan ketentuan UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara, dan
                 UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara. Pemerintah tidak bisa
                 seenaknya merusak mekanisme ketatanegaraan dengan menyusun aturan
                 yang bertentangan dengan undang-undang, dan bahkan konstitusi.
                      Dalam catatan saya, PP No. 72/2016 merupakan upaya lanjutan untuk
                 menggunting  pengawasan  DPR  terhadap  BUMN,  di  mana  upaya-upaya
                 awalnya sudah lama dilakukan pemerintah. Untuk membiayai program
                 infrastruktur, misalnya, pemerintah yang sedang tidak punya uang telah
                 mendorong BUMN untuk membuat utang utang sendiri, seperti yang
                 dilakukan sejak 2015 lalu.
                      Apa yang dilakukan pemerintah terhadap BUMN dalam kaitannya




                                                                  CATATAN-CATATAN KRITIS  135
                                                                         DARI SENAYAN
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147