Page 93 - EKONOMI KERAKYATAN
P. 93

VI. SUASANA SISTEM POLITIK DAN EKONOMI
                                            PADA MASA PEMERINTAHAN REVOLUSI KEMERDEKAAN INDONESIA
                                                                          1945 - 1949

               suatu kompromi yaitu, setuju mengakui Republik Indonesia sebagai
               salah satu negara federasi yang akan dibentuk berdasarkan deklarasi
               10 Februari 1946. Tambahan tawaran dari Belanda, yaitu dalam bentuk
               mengakui pemerintahan de facto Republik Indonesia atas bagian Jawa
               dan Madura yang belum berada di bawah perlindungan pasukan sekutu.
               Namun, Sutan Sjahrir menolak semua tawaran.
                     Selanjutnya, setelah Sutan Sjahrir mengirim surat rahasia kepada
               Van Mook pada tanggal 17 Juni 1946, timbul desas desus dan anggapan
               Sutan Sjahrir bersedia menerima pengakuan de facto Republik Indonesia
               terbatas pada Jawa dan Madura. Suasana ini berujung pada tanggal 27
               Juni 1946, Sutan Sjahrir diculik di Surakarta dan ditahan, karena dianggap
               penghianat menjual tanah airnya sendiri.




















                                                                                  TITIKNOL.CO.ID




                     Pusat Pemerintahan Republik Indonesia Dipindahkan Ke
               Yogyakarta Dan Sutan Sjahrir Kembali Menjadi Perdana Menteri. Di
               sekitar akhir tahun 1945, situasi keamanan ibu kota Jakarta semakin
               memburuk karena terjadi pertempuran dan kekerasan antara pejuang
               Republik Indonesia dengan Belanda. Berhubung dengan kondisi itu,
               pemerintahan beserta Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Mohammad
               Hatta dipindah ke Yogyakarta, meninggalkan Perdana Menteri Sutan
               Sjahrir dan kelompok yang bernegosiasi dengan Belanda di Jakarta.




                                                                              89
                                                                      dpr .go.id
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98