Page 18 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 18

Volk sr aad 1918 – 1931



                                                   di Kerkplein, Pretoria. Pada 1890, Volksraad di Afrika Selatan diubah
                                                   menjadi  perwakilan  bikameral,  atau  sistem  dua  kamar.  Tujuan
                                                   perubahan ini supaya wewenang Boerenrepublieken dapat tetap
                                                   mengawasi masalah negara, terutama yang berkaitan dengan orang
                                                   asing (uitlanders) yang banyak dipekerjakan di sektor pertambangan.
                                                   Setelah kemenangan Inggris dalam Perang Anglo-Boer kedua (1899–
                                                   1902), Boerenrepublieken  dan Volksraad dihapus. Perang Anglo-
                                                   Boer Kedua merupakan perang antara kerajaan Inggris melawan
                                                   dua negara bagian Boer, yaitu de Zuid-Afrikaansche Republiek dan
                                                   Oranje-Vrijstaat. 7


                                                   2.2   Situasi Sebelum Pendirian Volksraad

                                                   1918 di Hindia-Belanda
                                                         Berdasarkan Regeringsreglement (RR) 1854, pemegang pimpinan
                                                   pemerintahan di Hindia-Belanda adalah Gubernur Jenderal (Gouverneur
                                                   Generaal). Gubernur jenderal harus seorang berkebangsaan Belanda,
                                                   bertanggung jawab kepada Raja/Ratu dan Parlemen di Belanda.
                                                                                                                  8
                  Perang Anglo-Boer                Berdasarkan RR Hindia-Belanda adalah sebuah wingeweest yang berarti
                                                   daerah yang menguntungkan  bagi Kerajaan Belanda.
                   Kedua merupakan
                                                         Situasi yang berat sebelah ini, terutama bagi bumiputra, disadari
                         perang antara             oleh sebagian kecil elite di negeri induk di Belanda. Mereka mengajukan

                       kerajaan Inggris            beberapa rencana perubahan yang akan diterapkan di Hindia-Belanda

                melawan dua negara                 (Indonesia sekarang) untuk menjadi faktor penyeimbang. Pada 1894,
                                                   melalui Menteri Urusan Koloni Willem van Dedem, pernah ada rencana
                bagian Boer, yaitu de
                                                   untuk membentuk suatu badan perwakilan di samping gubernur
                    Zuid-Afrikaansche              jenderal dan Raad van Indië. 9

                         Republiek dan                   Sebagai bentuk pembaruan terhadap RR, yang memusatkan

                      Oranje-Vrijstaat.            kekuasaan di Hindia-Belanda pada satu tangan yakni gubernur
                                                   jenderal, maka pada 23 Juli 1903 dikeluarkan Decentralisatie Wetgeving
                                                   (Perundang-undangan Desentralisasi) yang disetujui oleh Staten
                                                   Generaal di Belanda. Undang-undang ini dipublikasikan melalui
                                                   Nederlandsche Staatsblad Nomer 219.  Pasal-pasal dalam undang-
                                                                                       10
                                                   undang tersebut membuka kemungkinan desentralisasi dalam
                                                   pemerintahan untuk mewujudkan daerah-daerah otonom yang
                                                   meliputi gewest (wilayah) dan gedeelte van gewest (bagian dari wilayah).

                                                   7   Ibid., hlm. 238
                                                   8   Djody Gondokusumo, 1951, Parlemen Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang, hlm. 3-4
                                                   9   Ibid.
                                                   10  Decentralisatiewet, Bataviaasch Nieuwsblad, 18 November 1903, hlm. 2; Staten Generaal, Het
                                                      Nieuws van den dag: kleine courant, 16 September 1903, hlm. 14; Decentralisatie in Indië, Algemeen
                                                      Handelsblad, 10 September 1913, hlm 2




                            SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   13
                              REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         A BUKU SATU DPR 100 BAB 02A CETAK.indd   13                                                               11/18/19   4:48 AM
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23