Page 20 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 20

Volk sr aad 1918 – 1931



                                                   telah mengupayakan suatu pemerintahan desentralisasi.
                                                         Maka, setidaknya hingga tahun 1939, telah terdapat 32 Dewan
                                                   Kota, 19 di antaranya di Jawa, dan yang menjadi ketua  adalah walikota.
                                                   Semua anggota melewati proses pemilihan, meskipun anggotanya
                                                   mayoritas orang Belanda. Hal itu disebabkan  batasan hak memilih
                                                   yang diterapkan, yaitu anggota harus pria yang melek huruf dengan
                                                   pajak pendapatan sedikitnya 300 gulden, sehingga hanya mencakup
                                                   segolongan bumiputera.  Selain itu, anggota dewan harus paham
                                                                          16
                                                   bahasa Belanda. Untuk kegiatan harian di dewan kota dilakukan oleh
                                                   dewan pengurus harian. Dewan-dewan lokal juga dibentuk di setiap
                                                   kabupaten (76 kabupaten di Jawa), sebagian anggotanya adalah para
                                                   pegawai dengan bupati sebagai ketuanya. Di luar Jawa, jumlah dewan
                                                   lokal  sebanyak sepuluh dewan, kecuali di Sumatra Timur yang semua
                                                   anggotanya adalah bumiputra.


                                                   2.3   Situasi di Hindia dan Keinginan

                                                   untuk Berparlemen
                                                         Sebelum Volksraad dibentuk di Hindia-Belanda, tuntutan rakyat
                                                   Hindia untuk memperjuangkan adanya badan perwakilan rakyat telah
                                                   mengemuka di kalangan elite bumiputra. Gagasan perwakilan rakyat
                                                   tersebut dirancang para founding fathers Indonesia dalam sejumlah
                                                   organisasi yang dibentuk pada awal abad ke-20, dan diserukan dalam
                                                   banyak tulisan mereka.
                                                         Salah satu organisasi yang dibentuk adalah Indische Partij
                   Sebelum Volksraad               (Partai Hindia). Indische Partij merupakan partai politik pertama di
                  dibentuk di Hindia-              Hindia-Belanda yang didirikan di Bandung pada 6 September 1912
                                                                                                                  17
                    Belanda, tuntutan              oleh E.F.E. Douwes Dekker (1879–1950), seorang wartawan radikal yang
                                                   berupaya untuk membangkitkan kesadaran pentingnya kesetaraan
                  rakyat Hindia untuk              antara bangsa. Tujuan organisasi ini adalah untuk:

                    memperjuangkan
                         adanya badan                               Het patriotisme aller Indiërs voor den bodem,

                    perwakilan rakyat                          welke hen voedt, wakker te roepen, ten einde hen
                                                               te nopen, tot samenwerking op den grondslag van
                   telah mengemuka                             staatkundige gelijkstelling om dit Indisch vaderland

                      di kalangan elite                        tot bloei te brengen en het voor een onafhankelijk
                             bumiputra.                        volksbestaan voor te bereiden.

                                                   16   M.C. Ricklefs, op.cit., hlm. 337
                                                   17   Dalam beberapa tulisan, disebutkan bahwa tanggal berdirinya Indische Partij adalah 25 Desember
                                                      1912. Lihat Jan B. Ave, “‘Indonesia’, ‘Insulinde’, and ‘Nusantara’: Dotting the I’s and Crossing the
                                                      T”, Bijdragen tot de Taal-, Land-en Volkenkunde, Deel 145, 2/3 afl, 1989, hlm. 229




                            SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   15
                              REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         A BUKU SATU DPR 100 BAB 02A CETAK.indd   15                                                               11/18/19   4:48 AM
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25