Page 24 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 24

Volk sr aad 1918 – 1931



                                                   otonomi di berbagai wilayah di Hindia-Belanda. Menurutnya, untuk
                                                   mencapai tujuan tersebut diperlukan:


                                                                    “[…] pengurusan kepentingan masing-masing
                                                               telah diberikan kepada suatu Locale Raad (Dewan
                                                               Perwakilan Setempat) yang harus mengurus soal-
                                                               soal keuangannya sendiri-sendiri, singkatnya,
                                                               sebagian dari pemerintahan diserahkan kepada
                                                               mereka yang kita anggap lebih mengetahui
                     ... bahwa dewan-                          kebutuhan-kebutuhan setempat. Dengan demikian,
                       dewan tersebut                          terjadilah di mana-mana dewan pemerintah daerah

                  merupakan tempat                             dan sidang negeri. Selain dewan-dewan perwakilan
                                                               tersebut, ada pula badan lain yang telah terbentuk
                   untuk belajar, yaitu                        sejak dahulu yang sifatnya sama dengan dewan-
                   semacam sekolah,                            dewan tersebut, yakni  inlandsche gemeenten
                      untuk kemudian                           (kota praja Bumiputra) di desa-desa di Jawa dan

                      dapat mengarah                           Madura yang sekarang telah mengalami perbaikan,
                                                               walaupun masih jauh dari sempurna.
                                                                                                 29
                 pada visi zelfbestuur
                           bagi seluruh                  Dalam pidatonya tersebut, Cokroaminoto juga mengatakan
                      Hindia-Belanda.              bahwa dewan-dewan tersebut merupakan tempat untuk belajar,
                                                   yaitu semacam sekolah, untuk kemudian dapat mengarah pada visi
                                                   zelfbestuur bagi seluruh Hindia-Belanda. Menurut Cokroaminoto:


                                                                    “Dewan Sidang Negeri (gemeente), Dewan
                                                               Pemerintahan Daerah, dan kemudian  Koloniale
                                                               Raad, adalah sebenarnya sekolah-sekolah bagi
                                                               kaum kita yang dalam pengetahuan berada di
                                                               tingkat yang lebih tinggi dari mereka yang kita
                                                               sebut tadi. Kita diwajibkan membayar pajak dan
                                                               harus tunduk pada pada berbagai kewajiban yang
                                                               semuanya ditanggung oleh rakyat. Maka dari itu,
                                                               dewan-dewan tersebut harus pula membuka pintu
                                                               mereka bagi kita untuk dapat berbicara dalam
                                                               rapat-rapat mereka, agar kita dapat belajar turut
                                                               campur dalam soal-soal pemerintahan. Sekarang
                                                               memang sudah ada beberapa anggota Bumiputra


                                                   29   A. Zainoel Ihsan dan Pitut Soeharto, 1981, Aku Pemuda Kemarin di Hari Esok: Kumpulan tulisan
                                                      asli, lezing, dan pidato tokoh pergerakan kebangsaan 1913-1938 (Jakarta: Jayasakti), hlm. 24-25




                            SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   19
                              REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         A BUKU SATU DPR 100 BAB 02A CETAK.indd   19                                                               11/18/19   4:48 AM
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29