Page 281 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 281

Chuo S angi-In 1942 – 1945



                                                   dipintal dan ditenun dengan alat yang sederhana, serta dilakukan di
                                                   rumah-rumah.
                                                         Pada awal pendudukan Jepang, perusahaan-perusahaan yang
                                                   bergerak di bidang penenunan sudah mulai kekurangan bahan baku,
                                                   kendati sudah ada inisiatif pemerintah Jepang untuk penanaman
                                                   kapas selama lima tahun ke depan. Sebagai percobaan, telah dipilih
                                                   daerah-daerah untuk penanaman kapas, yaitu Cirebon, Malang, Kediri,
                                                   dan Besuki. Setelah percobaan ini berjalan selama dua tahun, maka
                                                   dari daerah-daerah tersebut ternyata hanya Kediri dan Besuki yang
                                                   dapat menghasilkan kapas yang baik. Di samping itu, telah didirikan
                                                   laboratorium penenunan di Bandung untuk melaksanakan pendidikan
                            Pada awal              teknik menenun.
                        pendudukan                       Usul berikutnya dalam sidang Panitia Istimewa diajukan

                               Jepang,             oleh dr. M. Mahdi, dr. A. Rasyid, dan Mr. Budhyarto, yaitu perihal

                        perusahaan-                memperbaiki kesehatan rakyat. Usul ini diterima sidang setelah
                                                   diadakan perundingan, sehingga diputuskan bahwa untuk kesehatan
                  perusahaan yang                  rakyat hendaknya diadakan latihan cara memberikan pertolongan
                 bergerak di bidang                pertama, sebagai persiapan dalam menghadapi serangan udara dan

                 penenunan sudah                   bencana lain, serta diberikan pula pengetahuan sederhana tentang
                                                   kesehatan kepada rakyat.
                 mulai kekurangan                        Selain itu, dalam hal penggunaan obat-obatan tradisional juga
                      bahan baku,  ...             hendaknya diadakan pemeriksaan dan percobaan secara ilmiah, untuk
                                                   kemudian disiarkan hasil penelitiannya kepada rakyat. Tindakan yang
                                                   dilakukan oleh pemerintah sehubungan dengan usul tersebut di atas
                                                   telah diusahakan bersama Izi Hokokai dan Jawa Hokokai, serta telah
                                                   dilakukan gerakan untuk mengatur badan pertolongan pertama pada
                                                   kecelakaan yang telah juga sudah mengadakan kursus pertolongan dan
                                                   latihan di masing-masing Shu, juga di tingkatan Tonarigumi. Terkait
                                                   pemakaian dan penggunaan obat-obatan tradisional, pada bulan
                                                   Juni 1944, telah dibentuk panitia yang terdiri dari ahli-ahli Indonesia,
                                                   yang tetap berada di bawah pengawasan Pemerintah Pendudukan
                                                   Jepang untuk menyelidiki pemakaian tumbuh-tumbuhan sebagai obat
                                                   tradisional.
                                                         Usul ketiga diajukan oleh Mr. Sunarko, R.P. Suroso, dan Bagus
                                                   Hadikusumo tentang latihan keprajuritan rakyat Jawa yang diterima
                                                   baik oleh sidang, dan pada akhirnya diputuskan agar di tiap-tiap
                                                   Shu diadakan latihan keprajuritan dengan memakai senjata yang
                                                   sesungguhnya, agar latihan tersebut dapat berjalan dengan semestinya
                                                   dan dalam suasana persahabatan. Namun, pemerintah Jepang menolak
                                                   usul ini dengan alasan kekurangan senjata. 518


                                                   518   Ibid., hlm. 70




                            SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   279
                              REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         A BUKU SATU DPR 100 BAB 04 CETAK BARU.indd   279                                                          11/18/19   4:51 AM
   276   277   278   279   280   281   282   283   284   285   286