Page 277 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 277

Chuo S angi-In 1942 – 1945



                                                         Tindakan  yang  dilakukan  oleh  pemerintah  pendudukan
                                                   sehubungan dengan usul yang diajukan oleh Chuo Sangi-in adalah
                                                   sebagai berikut: dalam pemberantasan malaria telah dilakukan
                                                   pembagian pil kina, perawatan dan pengobatan cuma-cuma oleh
                                                   dokter yang berkeliling ke desa-desa yang mulai dilakukan sejak
                                                   bulan Maret 1944, serta perbaikan salurah air untuk memberantas
                                                   nyamuk malaria. Namun, pada kenyataannya setelah dilakukan selama
                                                   tiga bulan, tindakan ini tidak pernah lagi dilakukan oleh pemerintah
                                                   pendudukan. Tentang industri kecil dan kerajinan tangan, pemerintah
                                                   hanya merencanakan perhal pembagian besi tua untuk menambah
                                                   bahan baku bengkel pandai besi, yang kemungkinan besar besi-besi
                                                   tua itu dicabut dari pagar-pagar rumah penduduk secara paksa.
                                                   Sedangkan untuk usaha tenun, dianjurkan untuk menenun dengan
                            Para siswa             tangan. Adapun mengenai perbaikan masalah pangan dinyatakan oleh

                         sekolah pun               pemerintah pendudukan bahwa hal tersebut dapat diperbaiki dengan
                   dikerahkan untuk                usaha sendiri.

                   ikut mencangkul                       Terkait dengan hasil-hasil sidang Chuo Sangi-in keempat,
                 atau berkontribusi                yang berhubungan dengan cara menambah tenaga romusha, pada 27
                                                   Agustus 1944 di Bogor, Shu Sangi-kai mengadakan rapat umum untuk
                   di bidang lainnya               pertama kalinya. Rapat tersebut dihadiri oleh para alim ulama, para
                 untuk mendukung                   kencho, dan rakyat. Dalam kesempatan itu, dr. Marzuki Mahdi selaku

                        kemenangan                 Ketua Shu Sangi-kai Bogor mengatakan bahwa nasib bangsa Indonesia
                          Perang Asia              hanya dapat ditentukan dengan perang. Apabila tidak berhasil menang,
                                                   maka sebanyak 50 juta jiwa penduduk di Jawa akan terpuruk. Hal ini
                          Timur Raya.              mengingat bahwa Jawa merupakan lumbung pangan di daerah selatan
                                                   yang harus dipertahankan. Oleh karena itu, menurut Marzuki, sudah
                                                   seharusnya semua pihak, yakni laki-laki dan perempuan baik tua
                                                   maupun muda, bersedia untuk bekerja di pabrik-pabrik, ladang, dan
                                                   kantor. Para siswa sekolah pun dikerahkan untuk ikut mencangkul
                                                   atau berkontribusi di bidang lainnya untuk mendukung kemenangan
                                                   Perang Asia Timur Raya. 517
                                                         Respon terhadap sidang Chuo Sangi-in ke-4 juga muncul dari
                                                   R. Gatot Mangkudipraja yang merupakan anggota dari Shu Sangi-kai
                                                   Bogor. Ia menyampaikan jasa-jasa Jepang bagi bangsa-bangsa di Asia,
                                                   terutama bagi bangsa Indonesia, dan ia juga menyatakan sikap untuk
                                                   bekerja sama serta berjuang dengan Jepang. Satu minggu setelah R.
                                                   Gatot Mangkudipraja memberikan pernyataannya, ia diangkat menjadi
                                                   anggota Chuo Sangi-in.

                                                   517   Susanto Zuhdi, Op.Cit., hlm. 87




                            SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   275
                              REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         A BUKU SATU DPR 100 BAB 04 CETAK BARU.indd   275                                                          11/18/19   4:51 AM
   272   273   274   275   276   277   278   279   280   281   282