Page 273 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 273
Chuo S angi-In 1942 – 1945
dr. Buntaran dan R. Sukarjo yang telah kembali dari kunjungannya ke
Jepang. Pembicaraan sidang diawali dengan usul yang dikemukakan
oleh H. Mas Mansur, sehubungan dengan telah diterimanya tanda
jasa oleh wakil-wakil Indonesia (Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta,
dan K.B. Hadikusumo). Dalam membahas pertanyaan Saiko Shikikan,
ketua membentuk dua Bunkakai. Bunkakai pertama membahas masalah
peningkatan kapasitas pembelaan rakyat, sedangkan Bunkakai kedua
membahas masalah peningkatan suplai bahan makanan.
Pada sidang hari ketiga, untuk pertama kalinya, Chuo Sangi-in
membicarakan usul-usul yang datang dari pihak anggota. Usul pertama
... adalah usulan diajukan oleh Ir. A. Sofwan, yaitu tentang pemberantasan penyakit
yang diajukan malaria, yang menurut pendapatnya harus diambil tindakan dengan
oleh Mr. Samsudin. memberikan pertolongan yang sempurna pada penderitanya. Perlu
la mengusulkan diadakan pembagian pil kina pada rakyat dan diberikan penjelasan
cara untuk membasmi penyakit tersebut. Usul ini mendapat sambutan
agar diadakan dari dr. A. Rasyid. Dr. Buntaran juga mengusulkan agar didirikan badan
perbaikan penyelidik bahan makanan yang berguna bagi kesehatan yang dapat
di kalangan menggantikan beras. Badan ini harus bekerja sama dengan Pangreh
petani dengan Praja, Badan Pertanian, Chuo Sangi-in, Kehutanan, Izi Hokokai
(Perhimpunan Kebaktian Dokter), dan Jawa Hokokai. Usul ini diperkuat
memikirkan oleh Fathurachman yang menyatakan bahwa memperbanyak bahan
kebutuhan petani makanan berarti menambah kekuatan tenaga ekonomi. Tentang
itu sendiri. industri kecil (rumah) dan kerajinan tangan diusulkan oleh Ruslan.
Menurut Ruslan, hal itu dapat menambah hasil yang sangat dibutuhkan
dalam masa perang, termasuk juga untuk mengurangi pengangguran.
Usul ini mendapatkan dukungan dari Ir. Rooseno.
Usul yang paling menarik perhatian para anggota Chuo Sangi-in
adalah usulan yang diajukan oleh Mr. Samsudin. la mengusulkan agar
diadakan perbaikan di kalangan petani dengan memikirkan kebutuhan
petani itu sendiri. Usul ini mendapat dukungan dari hampir seluruh
anggota Chuo Sangi-in, terutama sekali dari Drs. Mohammad Hatta.
Usul Mr. Samsudin ini merupakan usul ataupun pernyataan pertama
yang merupakan kritik langsung kepada pemerintah pendudukan,
yang selama ini memperlakukan para petani dengan sewenang-
wenang. Begitu menariknya usul ini, sehingga Ketua Chuo Sangi-in
memutuskan untuk membentuk Panitia Istimewa untuk membahas
usul tersebut.
Pada hari itu juga, Panitia Istimewa mengadakan perundingannya,
yang kemudian memutuskan bahwa untuk menyebarkan semangat
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 271
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
A BUKU SATU DPR 100 BAB 04 CETAK BARU.indd 271 11/18/19 4:51 AM