Page 276 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 276
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
c. Memperluas pertanian dan memperbaiki tanah pertanian
dengan jalan yang sederhana dan mudah;
d. Perlunya membangkitkan semangat dan kemauan kaum
tani untuk menyelenggarakan tambahan hasil bumi;
6. Perlunya memajukan dan memperkokoh susunan masyarakat
berdasarkan Tonarigumi (Rukun Tetangga); dan
7. Sesuai dengan yang dianjurkan di atas, adalah merupakan
kewajiban untuk membentuk badan kebaktian penduduk
Jawa.
Maka, pada tanggal 1 Maret 1944, dibentuk Perhimpunan
Kebaktian Rakyat Jawa yang disebut Jawa Hokokai. Badan ini
merupakan organisasi resmi Pemerintah Pendudukan Militer Jepang
yang berada di bawah pengawasan Gunseikan. Badan ini dibentuk tidak
hanya sebagai pengganti Putera maupun Kakyo Sokai (Perhimpunan
Orang Cina) yang telah didirikan sebelumnya di Jawa, tetapi juga
meliputi beberapa perwakilan orang-orang Eropa dan masyarakat Arab
di Jawa. Hal yang penting adalah bahwa dibentuknya Jawa Hokokai
ini perlu disadari sebagai perampasan forum kaum nasionalis, oleh
karena badan ini langsung berada di bawah Gunseikan. Jawa Hokokai
meliputi semua organisasi yang telah diciptakan sebelumnya oleh
Jepang, sehingga Jawa Hokokai merupakan suatu organisasi massa
dengan cabang-cabangnya yang mencapai tingkat propinsi, kabupaten,
kecamatan, dan struktur organisasi pemerintah yang terkecil dalam
desa, yaitu Tonarigumi.
Tindakan pemerintah pendudukan atas jawaban dan usul Chuo
Sangi-in yang telah dilakukan, diumumkan oleh juru bicara pemerintah
pada tanggal 7 Mei 1944. Pertama, dalam hal meneguhkan persiapan
rakyat dalam membela tanah air, telah diadakan penerangan-
... pada tanggal penerangan, baik pada pertemuan-pertemuan maupun melalui
1 Maret 1944, selebaran-selebaran. Juga telah dilakukan latihan-latihan, misalnya
latihan memadamkan kebakaran, cara menyelamatkan diri ke tempat
dibentuk perlindungan untuk menghindari peluru, cara memberi pertolongan
Perhimpunan pertama, cara membatasi cahaya lampu, dan sebagainya yang
semuanya dilakukan di bawah bimbingan Jawa Hokokai yang telah
Kebaktian Rakyat
dibentuk. Sedangkan untuk mencegah bahaya serangan udara, mereka
Jawa yang disebut dibimbing oleh anggota Keibodan (Badan Pembantu Polisi). Kedua,
Jawa Hokokai. adalah tentang cara yang praktis untuk memperbanyak hasil bahan
makanan melalui diadakannya sejumlah kursus dan latihan bagi para
petani untuk meningkatkan teknik pertanian, seperti berladang dan
lain-lain.
dpr.go.id 274
A BUKU SATU DPR 100 BAB 04 CETAK BARU.indd 274 11/18/19 4:51 AM