Page 272 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 272
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
4.5 Sidang Kedua Chuo Sangi- in,
30 Januari – 3 Februari 1944
(Penyempurnaan Kekuatan di Jawa)
Pertanyaan yang diajukan oleh Saiko Shikikan dalam Sidang
Kedua Chuo Sangi-in ialah “bagaimana cara yang praktis dan nyata
dari penduduk untuk dapat menyempurnakan susunan kekuatan di
Jawa yang sudah siap melakukan pertempuran, yang akan membawa
kemenangan?”. Perlu diketahui bahwa sejak Sidang Kedua Chuo
516
Sangi-in ini, para anggota memakai tanda keanggotaan berupa bintang
berwarna emas yang dihiasi permata merah dengan bundaran perak
di tengahnya. Dalam bundaran tersebut, terdapat gambar pilar yang
melambangkan Kaigido (Gedung Parlemen Jepang), dan di sebelah
belakang terdapat lima huruf kanji yang berbunyi Chuo Sangi-in dan
nomor. Di samping itu, mulai digunakan pula pesawat pendengar,
untuk mendengarkan terjemahan dalam bahasa Indonesia, sementara
pejabat Jepang berpidato guna menghemat waktu.
Pada tanggal 30 Januari 1944, Sidang Kedua Chuo Sangi-in
dibuka. Saiko Shikikan memberikan amanatnya, yang antara lain
adalah: “... pertempuran di berbagai tempat di Asia Timur Raya hampir
mencapai puncaknya, maka merupakan kewajiban bagi penduduk
Jawa untuk menyelesaikan perang, dengan mencurahkan segalanya.”.
Dari pernyataan tersebut, tampak bahwa Jepang saat itu sudah mulai
berada di pihak bertahan, dan sebaliknya sekutu menjadi pihak yang
Somubucho menyerang. Walaupun demikian, pada saat itu Ketua Chuo Sangi-in
memberikan tetap menyambut amanat tersebut dengan mengatakan bahwa ia “akan
melaksanakan amanat tersebut”. Pada pembukaan sidang, Gunseikan
penjelasan juga memberi nasihat agar Chuo Sangi-in dapat berunding dengan
tentang singkat dan tepat tanpa membuang waktu dengan menunjukkan
pertanyaan kepandaian berpidato untuk mengritik Jepang, dengan maksud
mendapat simpati dari rakyat. Nampaknya, pernyataan ini agak aneh.
Saiko Shikikan,
Apakah Pemerintah Pendudukan Militer Jepang menyadari bahwa
yaitu tentang pemerintahannya patut menerima kritik? Di samping Gunseikan,
bagaimana cara seperti pada sidang sebelumnya, Somubucho memberikan penjelasan
memperkokoh tentang pertanyaan Saiko Shikikan, yaitu tentang bagaimana cara
memperkokoh pembelaan tanah air, memperbanyak-hasil bumi, serta
pembelaan
meningkatkan semangat perang yang diuraikan secara panjang lebar.
tanah air Pada sidang kedua ini, seluruh anggota Chuo Sangi-in hadir, termasuk
516 Arniati Prasedyawati Herkusumo, Op.Cit., hlm. 57
dpr.go.id 270
A BUKU SATU DPR 100 BAB 04 CETAK BARU.indd 270 11/18/19 4:51 AM