Page 310 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 310

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   pemasukan barang tidak mendapat perhatian dari pemerintah
                                                   pendudukan Jepang. Demikian pula dalam hal pendidikan, Jepang
                                                   hanya menjanjikan akan menambah sekolah-sekolah, dan mengenai
                                                   perubahan peraturan sekolah swasta (partikelir), pemerintah
                                                   pendudukan memberikan kelonggaran dan izin untuk mendirikan
                                                   sekolah menengah swasta dan sekolah menengah putri.
                                                         Organisasi politik yang utama di Jawa pada waktu pendudukan
                                                   Jepang adalah Masyumi dan Jawa Hokokai. Usul untuk mempersatukan
                                                   kedua organisasi itu tampaknya tidak menarik perhatian kedua
                                                   organisasi tersebut, terutama para pengurus Masyumi yang memilih
                                                   untuk tidak menanggapi anjuran ini.


                                                   4.12 Sidang VIII Chuo Sangi-in, 18–21
                                                   Juni 1945: Membangkitkan Semangat

                                                   Rakyat Untuk Memperkuat Persiapan
                                                   Kemerdekaan Indonesia Secepatnya

                                                         Segala sesuatunya berjalan cukup cepat bagi Jepang. Hal
                                                   itu menyebabkan impian mereka untuk mewujudkan “Lingkungan
                                                   Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya” lambat laun mulai menghilang.
                                                   Pada tanggal 1 Maret 1945, Saiko Shikikan mengumumkan pembentukan
                                                   Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
                                                   Pada tanggal 6 Maret 1945, Saiko Shikikan mengumumkan bahwa masih
                                                   ada tiga kesulitan untuk dapat mewujudkan kemerdekaan Indonesia,
                                                   yaitu  pertama, badan yang menyelidiki persiapan kemerdekaan
                                                   harus dibentuk; kedua, harus didirikan lembaga latihan nasional;
                 Muhammad Yamin                    ketiga, pendapat umum tentang kemerdekaan harus dibangkitkan

                        dan Soekarno               semangatnya. Setelah terjadi berbagai perubahan lebih lanjut, akhirnya
                   terdapat di antara              Panglima Tentara Wilayah Ketujuh yang dipimpin oleh Jenderal Itagaki
                                                   Seishiro di Singapura mengizinkan pembentukan Badan Penyelidik
                      para pembicara
                                                   Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 28
                 yang mengusulkan                  Mei 1945. Badan ini terdiri dari ketua, wakil ketua, dan enam puluh

                  lima dasar falsafah              anggota, termasuk empat orang dari golongan Cina dan Arab, serta
                         negara, yang              seorang dari golongan Indo-Belanda.
                                                         Selain itu, terdapat tujuh orang Jepang sebagai anggota istimewa
                   kemudian dikenal
                                                   menghadiri setiap sidang, tetapi tidak mempunyai hak suara. Perlu
                   sebagai Pancasila               diketahui pula bahwa hampir setengah dari anggota Chuo Sangi-in

                                                   turut menjadi anggota badan ini. Pada upacara pembukaan badan ini
                                                   di tanggal 28 Mei 1945, yang bertempat di Gedung Chuo Sangi-in,





                                       dpr.go.id   308





         A BUKU SATU DPR 100 BAB 04 CETAK BARU.indd   308                                                          11/18/19   4:51 AM
   305   306   307   308   309   310   311   312   313   314   315