Page 333 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 333
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
mempunyai dua fungsi, yaitu: Pertama, fungsi menetapkan kebijakan
dan membuat UU. Kedua, fungsi kontrol. Untuk yang pertama,
DPR mempunyai hak legislatif, hak amandemen, dan hak anggaran,
sedangkan untuk fungsi yang kedua DPR mempunyai hak tanya, hak
interpelasi, hak angket, dan hak mosi. 544
Pada sidang hari ketiga itu, PPKI mengambil keputusan sebagai
berikut:
1. Komite Nasional dibentuk di seluruh Indonesia dengan pusat
di Jakarta;
2. Komite Nasional adalah penjelmaan kebulatan tujuan
dan cita-cita bangsa Indonesia untuk menyelenggarakan
kemerdekaan Indonesia yang berdasarkan kedaulatan rakyat;
3. Usaha-usaha Komite Nasional ialah:
a. Menyatakan keinginan rakyat Indonesia untuk hidup
sebagai bangsa Indonesia yang merdeka;
b. Mempersatukan rakyat dari segala lapisan dan jabatan,
supaya terpadu pada segala tempat di seluruh Indonesia,
persatuan kebangsaan yang bulat dan erat;
c. Membantu menenteramkan rakyat dan turut menjaga
keselamatan umum; serta
Pada malam d. Membantu pemimpin dalam menyelenggarakan cita-cita
harinya, sejumlah bangsa Indonesia, dan di daerah membantu pemda untuk
kesejahteraan umum;
tokoh berkumpul
4. Komite Nasional di pusat memimpin dan memberi petunjuk
di Gedung kepada Komite Nasional di daerah. Di mana perlu, di daerah
Permusyawaratan didirikan pusat daerah; dan
Golongan- 5. Komite Nasional di pusat, pusat daerah, dan daerah dipimpin
oleh seorang Ketua dan beberapa orang anggota pengurus
golongan Bangsa
yang bertanggung jawab kepada Komite Nasional. Untuk
di Jalan Gambir pertama kali, Ketua Pusat Daerah ditetapkan oleh Presiden. 545
Selatan 10 untuk Pada malam harinya, sejumlah tokoh berkumpul di Gedung
membicarakan Permusyawaratan Golongan-golongan Bangsa di Jalan Gambir Selatan
10 untuk membicarakan siapa-siapa yang akan diangkat sebagai
siapa-siapa yang
anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Mereka adalah
akan diangkat Soekarno, Hatta, Sartono, Suwiryo, Otto Iskandar Dinata, Sukarjo
sebagai anggota Wiryopranoto, Buntaran, A.G. Pringgodigdo, Sutarjo, Tajaluddin,
KNIP. dan beberapa orang lainnya. 546 Pada kesempatan tersebut, Hatta
544 Ibid., hlm. 19
545 Ibid., hlm. 25-26
546 Ibid., hlm. 44
dpr.go.id 332
A BUKU SATU DPR 100 BAB 05 CETAK.indd 332 11/18/19 4:52 AM