Page 338 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 338

K omite Nasional  Indonesia Pusa t
                                                                                                       1945 – 1949


                                                   dengan asasnya. Dua hari setelah pengumuman itu, yakni pada tanggal
                                                   7 Oktober 1945, muncul sebuah referendum dalam KNIP. Referendum
                                                   itu disponsori oleh 50 anggota KNIP yang mendesak Presiden untuk
                                                   memakai kekuasaan istimewanya agar membentuk MPR dengan
                                                   segera, agar anggota-anggota KNIP dapat dianggap sebagai anggota
                                                   MPR. 560


                                                   Kelompok Syahrir
                                                         Menurut  jalan pikiran Syahrir,  revolusi Indonesia haruslah
                                                   merupakan revolusi rakyat, yang dalam perjuangannya menuntut hak-
                        Menurut jalan              haknya sebagai bangsa untuk jaminan bahwa ia tidak akan diperlakukan
                        pikiran Syahrir,           lagi sebagai budak belian. Oleh karena itu, revolusi Indonesia dari
                   revolusi Indonesia              luar terlihat seperti sebuah revolusi nasional, sementara dari dalam

                               haruslah            berupa revolusi kerakyatan yang mengubah struktur sosial yang ada
                                                   secara revolusioner, yakni dengan menghancurkan feodalisme. Jalan
                            merupakan              ke arah itu adalah dengan demokratisasi aparat-aparat pemerintahan
                       revolusi rakyat,            dan kemasyarakatan, seperti membentuk perwakilan rakyat dari desa
                           yang dalam              sampai ke pusat, sehingga ada jaminan penyaluran aspirasi rakyat.

                       perjuangannya               Untuk mencapai tujuan itu, revolusi harus dipimpin oleh golongan
                                                   demokratis yang revolusioner dan bukan golongan nasionalis yang
                       menuntut hak-               diperbudak kekuatan fasis, baik Belanda maupun Jepang. 561
                      haknya sebagai                     Kemudian, bertolak dari anggapan Soekarno-Hatta, kekuasaan
                                 bangsa            yang sebenarnya berada pada golongan sosialis demokrat. Sekitar akhir
                                                   September 1945, berkumpul sejumlah pengagum Syahrir di rumah
                                                   Subadio Sastrosatomo di Jalan Guntur 23. Di antara mereka yang hadir
                                                   ada Supeno, Sakirman, Mangunsarkoro, serta tuan rumah sendiri.
                                                   Setelah mengadakan diskusi panjang, mereka menyimpulkan tiga
                                                   keputusan penting, yaitu: (1) KNIP, yang saat itu merupakan pembantu
                                                   Presiden, harus dijadikan sebagai badan legislatif sementara MPR dan
                                                   DPR belum terbentuk; (2) Setelah KNIP menjadi badan legislatif, akan
                                                   diadakan perubahan terhadap UUD 1945, antara lain mengintroduksi
                                                   kabinet parlementer dengan Syahrir sebagai Perdana Menteri (PM); (3)
                                                   Membentuk kabinet dengan golongan sosialis demokrat menduduki
                                                   sebagian besar kursinya. Ketiga keputusan itu tidak jauh berbeda
                                                   dengan jalan pikiran Syahrir, sehingga Syahrir adalah yang paling
                                                   didukung untuk mencalonkan diri sebagai PM. 562



                                                   560  Ibid., hlm. 60-61
                                                   561   Ibid., hlm. 66-67
                                                   562  Ibid., hlm. 68-69




                            SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   337
                              REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         A BUKU SATU DPR 100 BAB 05 CETAK.indd   337                                                               11/18/19   4:52 AM
   333   334   335   336   337   338   339   340   341   342   343