Page 341 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 341

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   hari pertama, sidang di hari kedua dibuka pada pukul 10 pagi. Setelah
                                                   pembukaan oleh Ketua, sidang mendengarkan laporan formatur yang
                                                   ditugaskan untuk membentuk komposisi dan personalia BP. Jumlah
                                                   anggota BP adalah 15 orang, antara lain: 570
                                                             Ketua        :   Sutan Syahrir
                                                             Wakil Ketua   :   Amir Syarifuddin
                                                             Sekretaris   :   Suwandi


                                                         Selanjutnya, setelah Syahrir mengucapkan kata sambutan, sidang
                                                   diteruskan untuk membahas situasi tanah air yang semakin genting
                                                   dan hangat. Pembahasan itu kemudian menghasilkan dua resolusi,
                                                   satu ditujukan ke dalam dan satu lagi ke luar.  Setelah kedua resolusi
                                                                                            571
                                                   dibacakan dan disetujui, maka berakhirlah Sidang Pleno I KNIP yang
                                                   berlangsung selama dua hari itu. Sidang ini kemudian ditutup secara
                                                   resmi oleh Wakil Presiden Hatta, yang antara lain mengatakan bahwa
                                                   wajah baru yang sudah melekat pada Komite Nasional merupakan
                                                   satu fase baru dalam kemerdekaan yang baru berjalan dua bulan.
                         Selanjutnya,              Selama masa itu, Sekutu telah sedemikiannya didesak untuk mengakui

                     setelah Syahrir               Republik Indonesia secara de facto. Untuk masa-masa mendatang,
                                                   tanggung jawab terhadap revolusi Indonesia tidak saja terletak pada
               mengucapkan kata                    pemerintah, tetapi juga pada Komite Nasional yang telah mempunyai
                 sambutan, sidang                  kekuasaan legislatif. 572
                   diteruskan untuk

                 membahas situasi                  Kabinet Syahrir
                                                         Melalui BP, pada tanggal 30 Oktober 1945, ketika Soekarno-Hatta
                      tanah air yang               dan Amir Syarifuddin sedang berada di Surabaya untuk menengahi
                   semakin genting                 pertikaian antara rakyat Surabaya dengan Sekutu, mereka mengusulkan
                         dan hangat.               kepada pemerintah agar rakyat dapat diberikan kesempatan untuk
                                                   mendirikan partai-partai politik. Konsiderans yang diajukan dalam usul
                                                   BP adalah karena kemerdekaan bersidang dan berkumpul dijamin oleh
                                                   UUD 1945. Oleh karena yang dijunjung adalah asas demokrasi, maka
                                                   tidak boleh hanya satu partai yang ada, sehingga menurut BP, partai-
                                                   partai bisa saja didirikan dengan catatan bahwa partai-partai tersebut
                                                   ada untuk memperkuat perjuangan, mempertahankan kemerdekaan,
                                                   serta menjamin keamanan masyarakat. Usul BP ini ditandatangani oleh
                                                   Syahrir sebagai ketua, dan Suwandi sebagai sekretaris. 573


                                                   570  Ibid., hlm. 92
                                                   571   Ibid., hlm. 96
                                                   572   Ibid., hlm. 97
                                                   573   Ibid., hlm. 99-100




                                       dpr.go.id   340





         A BUKU SATU DPR 100 BAB 05 CETAK.indd   340                                                               11/18/19   4:52 AM
   336   337   338   339   340   341   342   343   344   345   346