Page 345 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 345

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   5.2 KNIP Periode Mr. Assaat (1946–1949)
                                                         Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) pada periode Mr. Assaat
                                                   (1946–1949) melanjutkan perannya sebagai lembaga legislatif untuk
                                                   membantu presiden, sebelum didirikannya Dewan Perwakilan Rakyat
                                                   (DPR). Dalam perkembangannya, KNIP aktif dalam menyuarakan
                                                   aspirasi berbagai partai politik dan golongan masyarakat yang
                                                   tergabung di dalamnya. Sebagai lembaga pembantu presiden, peran
                                                   KNIP pada periode Mr. Assaat sebetulnya jauh lebih besar daripada itu,
                                                   termasuk menjadi semacam parlemen yang turut andil dalam proses
                                                   pengambilan keputusan-keputusan yang penting bagi kelangsungan
                                                   Republik  Indonesia. Walaupun  senantiasa  muncul  konflik  dalam
                                                   tubuh KNIP, terutama dari kubu oposisi Persatuan Perjuangan di
                                                   masa revolusi, hubungan antara KNIP dengan lembaga kepresidenan
                                                   (Presiden, Wakil Presiden, Perdana Menteri, dan Kabinetnya) berjalan
                                                   dengan baik. Hal ini terlihat dari bagaimana KNIP selalu menyetujui
                                                   program pemerintah, meskipun pembahasan yang kerap kali berjalan
                                                   dengan alot, khususnya pada Sidang Pleno KNIP maupun Rapat Badan
                                                   Pekerja (BP) KNIP.


                       Pembentukan                 5.2.1  BP KNIP
                    Komite Nasional                      Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) pada

                    Indonesia Pusat                tanggal 29 Agustus 1945 sesuai dengan amanat Pasal IV Aturan Peralihan

                          (KNIP) pada              UUD 1945 yang menjelaskan bahwa sebelum dibentuknya Majelis
                                                   Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan
                tanggal 29 Agustus                 Dewan Pertimbangan Agung (DPA), segala wewenang yang nantinya
                          1945 sesuai              dimiliki oleh ketiga badan tersebut untuk sementara dijalankan oleh

                    dengan amanat                  presiden, dengan bantuan suatu Komite Nasional. Para anggota KNIP

                      Pasal IV Aturan              adalah tokoh-tokoh dalam masyarakat yang berasal dari berbagai
                                                   daerah di seluruh Indonesia, baik mereka yang berjuang dalam jalur
                      Peralihan UUD                militer maupun juga mereka yang berdiplomasi di meja perundingan.
                                   1945            Terbentuknya Badan Pekerja KNIP tidak terlepas dari kondisi masa

                                                   revolusi yang mengharuskan kerja legislatif agar dilakukan secara lebih
                                                   “fleksibel”, namun tetap berkesinambungan dengan anggota yang lebih
                                                   kecil jumlahnya. Pada sidang ke-2 KNIP pada tanggal 16–17 Oktober
                                                   1945, diputuskan bahwa pekerjaan sehari-hari KNIP dijalankan oleh
                                                   sebuah BP KNIP yang dipilih oleh dan juga bertanggung jawab kepada
                                                   anggota KNIP sendiri. Sejak saat itu, tanggal 16 Oktober ditetapkan
                                                   sebagai hari jadi BP KNIP. Dalam perkembangannya, BP KNIP menjadi
                                                   suatu badan penting yang bekerja bahu membahu bersama pemerintah




                                       dpr.go.id   344





         A BUKU SATU DPR 100 BAB 05 CETAK.indd   344                                                               11/18/19   4:52 AM
   340   341   342   343   344   345   346   347   348   349   350