Page 344 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 344
K omite Nasional Indonesia Pusa t
1945 – 1949
usul-usulnya secara tertulis; (3) Pengumuman BP No. 2 tentang RUU
KNID; (4) Pengumuman BP No. 3 tentang usul kepada pemerintah
untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat
untuk mendirikan partai politik; (5) Pengumuman BP No. 4 tentang
usul BP tentang GBHN; (6) Pengumuman BP No. 5 tentang usul BP
tentang pertanggungjawaban menteri kepada DPR; (7) Pengumuman
BP No. 6 tentang usul BP tentang tindakan apa yang sebaiknya diambil
pemerintah sehubungan dengan terbentuknya (kepanjangannya
belum disebutkan sebelumnya) (AMACAB); dan (8) Protes BP terhadap
pengeboman yang dilakukan oleh Inggris di Surabaya. Dari kedelapan
hasil BP tersebut, enam di antaranya dapat disimpulkan sebagai lima
Ditinjau dari hak inisiatif dan satu hak mosi. 581
Ditinjau dari paham sosialis-demokrat yang dianut oleh Syahrir,
paham sosialis- banyaknya partai tidak menjadi soal. Namun, jika kembali kepada KNIP
demokrat yang dan BP-nya, maka harus disediakan pula tempat bagi wakil-wakil
dianut oleh Syahrir, aliran partai tersebut untuk duduk dalam KNIP dan BP. Bertolak dari
banyaknya partai keinginan bahwa keanggotaan KNIP harus disempurnakan dengan
tidak menjadi soal. golongan-golongan yang hidup di masyarakat, maka penambahan
anggota dan adanya Sidang Pleno II KNIP perlu diadakan. Walaupun
larangan rangkap jabatan belum ada, tapi sebagian besar elite politik
saat itu mengerti bahwa seseorang yang sudah menjabat eksekutif
tidak dibenarkan lagi untuk duduk dalam legislatif. Ketika hal itu justru
terjadi pada Ketua dan Wakil Ketua BP, maka Sidang Pleno KNIP tidak
dapat diundur lagi. 582
Sidang Pleno II KNIP diadakan di Jakarta pada tanggal 25-27
November 1945, sebelas hari setelah Kabinet Syahrir terbentuk. Sidang
Pleno itu diadakan di ruangan bekas asrama Ika Daigaku, sekarang
depan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Hadir dalam
sidang ini sebanyak 244 orang, di antaranya dari luar Jawa sebanyak
50 orang. 583
Sidang ini dipimpin oleh Syahrir dan selama tiga hari itu
dibicarakan hal-hal terkait Laporan Ketua BP tentang hasil-hasil
yang telah dicapai BP sejak dibentuk tanggal 17 Oktober 1945, juga
pembicaraan mengenai pemerintahan, khususnya soal pembentukan
Kabinet Syahrir, serta pemilihan pimpinan dan anggota BP yang baru. 584
581 Ibid., hlm. 111-112
582 Ibid., hlm. 120-121
583 Ibid., hlm. 121
584 Ibid., hlm. 122
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 343
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
A BUKU SATU DPR 100 BAB 05 CETAK.indd 343 11/18/19 4:52 AM