Page 334 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 334

K omite Nasional  Indonesia Pusa t
                                                                                                       1945 – 1949


                                                   mengulangi lagi kenapa nama badan pembantu Presiden ini adalah
                                                   Komite Nasional. Menurut Hatta, nama ini sudah muncul menjelang
                                                   masuknya Jepang. Ketika itu, Hatta baru saja dikembalikan Pemerintah
                                                   Kolonial Hindia Belanda bersama Syahrir dari pengasingannya di Banda
                                                   Neira. Komite Nasional yang akan diadakan menjelang Jepang masuk
                                                   itu merupakan suatu wadah nasional, yang akan menerangkan kepada
                                                   Jepang nantinya bahwa yang berperang adalah Jepang dengan Belanda,
                                                   bukan dengan rakyat Indonesia. Komite Nasional menurut pikiran
                                                   Hatta saat itu merupakan tempat pengerahan massa. 547
                                                         Ketika membicarakan wadah yang akan dipakai untuk
                                                   menghadapi suasana revolusi, Hatta teringat lagi akan nama yang
                                                   telah diciptakannya empat tahun sebelumnya, hanya saja dalam bentuk
                                                   gagasan yang lain. Komite Nasional menurut Hatta adalah semacam
                                                   wakil-wakil rakyat untuk membantu Presiden selama Perang Asia
                                                   Timur Raya belum berakhir. Jadi, sifatnya adalah sementara saja, dan
                                                   kalau suasana damai sudah datang, maka akan dibentuk MPR, DPR,
                                                   dan DPA menurut ketentuan UUD 1945.  548
                                                         Pada pertemuan di Gambir Selatan ini, Komite Nasional tidak
                                                   hanya membicarakan mengenai jumlah mereka yang akan menjadi
                                                   anggota KNIP, tetapi juga mendiskusikan mengenai fungsi KNIP, sesuai
                                                   dengan makna Pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945, yakni sebagai
                     Komite Nasional               Pembantu Presiden. Pembicaraan mengenai fungsi ini kemudian
                               haruslah            tercermin pada hasil keputusan PPKI tanggal 22 Agustus 1945 tentang

                           berdasarkan             fungsi dan usaha-usaha KNIP dan Komite Nasional Indonesia Daerah
                   kedaulatan rakyat.              (KNID).
                                                         Mengikuti penjelasan Soekarno dan Hatta dalam pidatonya,
                                                   dapat disimpulkan bahwa Komite Nasional adalah penjelmaan
                                                   kebulatan cita-cita dan tujuan dari bangsa Indonesia untuk
                                                   merealisasikan kemerdekaan Indonesia. Komite Nasional haruslah
                                                   berdasarkan kedaulatan rakyat. Ia harus berfungsi untuk menyalurkan
                                                   keinginan rakyat dan memperkuat persatuan dan kesatuan. Karena
                                                   itulah, Komite Nasional, baik di pusat maupun daerah, harus mampu
                                                   menjadi wadah bagi seluruh aliran dan golongan dalam masyarakat,
                                                   sehingga persatuan tetap tergalang. 549
                                                         Tujuan dari masuknya semua golongan dan aliran dalam
                                                   KNIP adalah untuk menghadapi situasi mendatang, terutama kabar
                                                   akan mendaratnya tentara Sekutu. Maka, salah satu keputusan


                                                   547   Ibid., hlm. 44-45
                                                   548  Ibid., hlm. 45
                                                   549  Disarikan dari Ibid., hlm. 45



                            SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   333
                              REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         A BUKU SATU DPR 100 BAB 05 CETAK.indd   333                                                               11/18/19   4:52 AM
   329   330   331   332   333   334   335   336   337   338   339