Page 335 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 335
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
PPKI tentang Komite Nasional, selain membantu pemimpin dalam
menyelenggarakan cita-cita bangsa Indonesia, adalah turut menjaga
ketertiban dan keamanan dengan menciptakan ketentraman di antara
rakyat. Dengan demikian, Komite Nasional juga berfungsi sebagai
penghubung antara pemerintah dengan rakyat. Dari atas, komite ini
menerjemahkan kebijaksanaan pemerintah, sementara dari bawah,
komite menyampaikan keinginan rakyat kepada pemerintah. 550
Pertemuan Gambir Selatan menetapkan anggota KNIP yang lebih
dari 60 orang jumlahnya. Walaupun mereka terdiri dari wakil aliran
dan golongan tertentu dalam masyarakat, juga ada wakil-wakil daerah,
tapi diusahakan mereka dapat berkedudukan atau tinggal di Jakarta.
Dengan kata lain, para anggota yang ada merupakan para putra daerah,
tetapi bersedia untuk berdomisili di Jakarta. Jumlah yang ditentukan
itu tidak ada hubungannya dengan perimbangan penduduk, dan jumlah
60 itu masih bisa ditambah menurut kebutuhan. Mereka juga sepakat
bahwa rapat pertama KNIP diadakan tanggal 29 Agustus 1945. 551
Pelantikan itu sendiri dilakukan pada hari Rabu malam, tanggal
29 Agustus 1945, bertempat di Gedung Komedi (sekarang Gedung
Kesenian Jakarta) di Jalan Pos, Pasar Baru. Sebelum pelantikan, ruangan
telah dihiasi dengan slogan-slogan yang membangkitkan semangat
akan arti dan makna kemerdekaan. Pada pukul 21.00, para anggota
Pertemuan sudah hadir di ruangan. Pintu putih tempat Presiden dan Wakil
Gambir Selatan Presiden akan lewat, dijaga oleh Barisan Pelopor.
menetapkan Setelah kedua tokoh tersebut memasuki ruangan, lagu
anggota KNIP kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan bersama-sama. Setelah itu,
baru Kasman Singodimejo, yang dipercaya untuk mempersiapkan
yang lebih dari 60 acara pelantikan ini, mengucapkan pidatonya. Setelah mengulang
orang jumlahnya. kembali fungsi Komite Nasional, seperti yang telah diputuskan PPKI
dan diterangkan dalam pidato radio Soekarno tanggal 23 Agustus
1945, Kasman menyebutkan bahwa kewajiban Komite Nasional adalah
berjuang sekeras-kerasnya agar RI dapat diakui dan dihormati oleh
seluruh dunia. Untuk mencapai hal itu, seluruh rakyat harus berdiri
di belakang pemerintah RI. Sesudah ia mengucapkan pidatonya,
Kasman menghadap Presiden dan menyatakan siap sedia menjalankan
perintah. 552
Setelah mendengarkan pidato Presiden, sidang kemudian
membentuk sebuah panitia untuk menyusun mosi, janji, dan maklumat
550 Ibid., hlm. 46
551 Ibid., hlm. 47
552 Ibid., hlm. 51
dpr.go.id 334
A BUKU SATU DPR 100 BAB 05 CETAK.indd 334 11/18/19 4:52 AM