Page 351 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 351

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   anggota BP KNIP dapat mengajukan mosi mendukung atau tidak
                                                   mendukung terhadap usulan atau kinerja pemerintah yang dilaporkan.


                                                   5.2.3  Tata Kerja Rapat dan

                                                   Sidang BP KNIP
                                                         Peraturan tata tertib BP KNIP tanggal 10 Juni 1947 menjelaskan
                                                   bahwa Sidang Pleno BP KNIP dilakukan setidak-tidaknya dua kali di tiap
                                                   bulannya, antara tanggal 10 dan 25. Anggota BP KNIP dengan sendirinya
                                                   berkewajiban untuk menghadiri sidang. Apabila berhalangan hadir,
                                                   anggota BP KNIP diharuskan untuk memberitahukannya pada panitia
                                                   sidang, sebelum sidang tersebut dimulai. Apabila secara berturut-
                                                   turut anggota tidak dapat menghadiri sidang tanpa alasan yang jelas,
                                                   anggota tersebut dapat dikenai sanksi setinggi-tingginya, yaitu berupa
                                                   pemberhentian dari keanggotaan dalam BP KNIP. 593
                                                         Rapat atau Sidang Pleno BP KNIP dianggap sah apabila dihadiri
                                                   oleh setengah dari jumlah anggotanya. Apabila pada jam yang telah
                                                   ditetapkan jumlah anggota minimal (kuorum) belum terpenuhi, maka
                                                   ketua dan anggota-anggota yang hadir dapat menentukan waktu rapat
                                                   selanjutnya. Ini berkaitan dengan suasana revolusi yang mengharuskan
                                                   KNIP untuk bertindak secara fleksibel. Dengan cara ini, rapat tidak
                                    Rapat
                                                   perlu ditunda hingga kuorum terpenuhi. Sementara itu, susunan
                   atau Sidang Pleno               agenda rapat disusun dan ditetapkan oleh Ketua BP KNIP, bersama

                   BP KNIP dianggap                dengan ketua-ketua seksi.
                  sah apabila dihadiri                   Ketentuan tata tertib rapat dan sidang pleno adalah sebagai
                                                   berikut:
                        oleh setengah
                                                         1.   Anggota harus mendapatkan izin ketua untuk berbicara;
                            dari jumlah                  2.  Berbicara pada tempatnya dan berdasarkan giliran;

                           anggotanya.                   3. Tidak menggunakan kata-kata yang menghina atau
                                                            menyinggung perasaan;
                                                         4.  Tidak menyimpang dari agenda rapat; dan
                                                         5.  Tidak melakukan hal-hal yang mengganggu ketertiban. 594
                                                         Apabila terdapat pelanggaran dalam rapat atau sidang pleno,
                                                   ketua dapat mengambil tindakan-tindakan penanggulangan, seperti
                                                   melarang anggota yang bersangkutan berbicara, mengusulkan
                                                   kepada rapat agar anggota itu dilarang menghadiri rapat selanjutnya,
                                                   menghentikan rapat, atau menunda rapat ke hari yang lain.
                                                         Dalam hal jalannya rapat atau sidang, ketua memberikan tiga kali

                                                   593  Seperempat Abad DPR RI, Op.Cit., hlm. 52
                                                   594  ANRI, Dokumen KNIP, No. 79 (1947)




                                       dpr.go.id   350





         A BUKU SATU DPR 100 BAB 05 CETAK.indd   350                                                               11/18/19   4:52 AM
   346   347   348   349   350   351   352   353   354   355   356