Page 356 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 356

K omite Nasional  Indonesia Pusa t
                                                                                                       1945 – 1949


                                                   pokok program, antara lain sebagai berikut:
                                                         1.   Berunding atas pengakuan kemerdekaan 100%;
                                                         2.  Pemerintahan rakyat;
                                                         3.  Tentara Rakyat;
                                                         4.  Melucuti tentara Jepang;
                                                         5.  Mengurus tawanan bangsa Eropa;
                                                         6.  Menyita dan memanfaatkan pertanian musuh; dan
                                                         7.   Menyita dan memanfaatkan perindustrian musuh.
                                                         Minimum Program digunakan sebagai garis politik yang
                                                   disampaikan, baik dalam mimbar-mimbar pertemuan maupun
                                                   pers. Tidak terkecuali dalam Sidang Pleno ke-4 KNIP di Solo, PP
                                                   menyuarakan kritik-kritiknya terhadap pemerintah dengan dasar
                           Pada Sidang             Minimum Program. Bagi PP, hubungan Indonesia dengan Belanda pada

                       tanggal 1 Maret             periode itu dianggap bersifat “kompromistis” dan bukan atas dasar
                  1946, pembahasan                 pengakuan kemerdekaan yang seratus persen. Kritikan PP terhadap
                                                   pemerintah dalam situasi revolusi yang serba sulit ini dianggap
                         utama adalah              sebagai suatu penentangan, atau bahkan suatu gerakan radikal kepada
                  mengenai Laporan                 pemerintah. 604  Walaupun begitu, pada Sidang Pleno ke-4 ini, KNIP

                        Kerja BP KNIP.             berhasil menyelesaikan agenda-agenda pentingnya.
                                                         Pada Sidang tanggal 1 Maret 1946, pembahasan utama adalah
                                                   mengenai Laporan Kerja BP KNIP. Namun sebelumnya, Ketua Sidang
                                                   Mr. Assaat mengingatkan betapa kerasnya perdebatan dan situasi
                                                   sidang KNIP ini. Ia mengharapkan agar para anggota KNIP selalu
                                                   ingat untuk menjaga persatuan dan mengutamakan kepentingan
                                                   negara. 605  Setelah diskusi yang cukup keras dalam sidang, akhirnya
                                                   Laporan Kerja BP KNIP diterima melalui pemungutan suara, dengan
                                                   jumlah suara sebesar 140 suara menerima, 67 suara menolak, dan
                                                   18 suara abstain. 606  Pada sidang ini, hadir pula Presiden Soekarno,
                                                   Wakil Presiden Mohammad Hatta, Jenderal Sudirman, dan Sri Sultan
                                                   Hamengkubuwono IX. Jenderal Sudirman juga berkesempatan untuk
                                                   turut berpidato di depan Sidang Pleno untuk menyampaikan situasi
                                                   terkini perihal keadaan militer dan perjuangan rakyat.











                                                   604  Pramoedya Ananta Toer, Koesalah Soebagyo Toer, dan Ediati Kamil, 1999, Kronik Revolusi
                                                      Indonesia, Jilid II (Jakarta: ?), hlm. 174
                                                   605  Kedaulatan Rakyat, 4 Maret 1946 (Dalam Deliar Noer dan Akbarsyah, 2005, Op.Cit., hlm. 62-63
                                                   606  Deliar Noer dan Akbarsyah, 2005, Op.Cit., hlm. 63



                            SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   355
                              REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         A BUKU SATU DPR 100 BAB 05 CETAK.indd   355                                                               11/18/19   4:52 AM
   351   352   353   354   355   356   357   358   359   360   361