Page 361 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 361

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   karesidenan.  Menariknya, walaupun PP berhasil membentuk
                                                                611
                                                   Konsentrasi Nasional, front ini justru lebih loyal kepada pemerintah
                                                   pusat.
                                                         Melalui aktivitas politik PP, kita dapat melihat bagaimana
                                                   dinamisnya suasana demokratis pada masa revolusi. PP, sebagai
                                                   kelompok oposisi pemerintah, diizinkan untuk berkegiatan di kantor
                                                   KNI Yogyakarta, suatu hal yang menjelaskan bagaimana dapat terjalin
                                                   hubungan yang erat antara PP dengan KNI Yogyakarta, dan juga lembaga
                                                   KNIP secara luas. Hubungan antara PP dengan pemerintah memburuk
                                                   ketika pada tanggal 27 Juni 1946 Perdana Menteri Syahrir dan beberapa
                                                   orang pegawai pemerintahan lainnya, seperti Mayor Jenderal Sudibyo,
                                                   Sumitro Joyohadikusumo, dan Darmawan Mangunkusumo, diculik
                                                   oleh anggota PP di Surakarta. Presiden Soekarno, melalui Maklumat
                                                   Presiden No. 1 tanggal 29 Juni 1946, mengumumkan bahwa kekuasaan
                                                   pemerintahan untuk sementara waktu berada di tangan Presiden.
                                                                                                                 612
                                                   Kabinet parlementer yang dianut RI langsung berubah menjadi
                                                   kabinet presidensial selama masa darurat. Dengan berlakunya kabinet
                                                   presidensial, menteri-menteri dalam kabinet bertanggung jawab
                                                   kepada presiden, sementara presiden bertanggung jawab kepada KNIP.
                     Melalui aktivitas                   Menanggapi respon pemerintah, BP KNIP pimpinan Mr. Assaat
                        politik PP, kita           menyetujui keputusan ini, dengan catatan bahwa kekuasaan penuh
                                                   presiden tersebut hanya berlaku sementara (darurat) hingga kondisi
                       dapat melihat               politik  kembali  stabil.  Situasi  semakin  keruh  ketika  PP  kembali

                           bagaimana               melakukan aksi pada tanggal 3 Juli 1946 dengan mengajukan petisi
                                                   langsung kepada  Presiden Soekarno.  Tidak hanya  itu,  PP dalam
                          dinamisnya
                                                   aksinya ini juga turut merencanakan pembebasan tokoh-tokoh mereka
                               suasana             yang dipenjara, serta merencanakan penangkapan terhadap Menteri

                    demokratis pada                Pertahanan Amir Syarifuddin. Isi petisi PP kepada Presiden Soekarno

                       masa revolusi.              pada tanggal 3 Juli, antara lain, sebagai berikut:
                                                         1.   Pemberhentian kabinet Syahrir;
                                                         2.  Penyerahan kekuasaan dari Presiden kepada Dewan Pimpinan
                                                            Politik yang terdiri dari Buntaran Martoatmojo, Budiarto,
                                                            Chaerul Saleh, Gatot Mangkupraja, Iwa Kusumasumantri,
                                                            Muhammad Yamin, Ahmad Subarjo, Sunario Kolopaking, Tan
                                                            Malaka, dan Wahid Hasyim; serta
                                                         3. Pengangkatan kabinet baru, terdiri atas 13 menteri dan 12
                                                            menteri negara. 613


                                                   611   Ibid.
                                                   612   Pantja Raja, 15 Juli 1946
                                                   613   Ibid.




                                       dpr.go.id   360





         A BUKU SATU DPR 100 BAB 05 CETAK.indd   360                                                               11/18/19   4:52 AM
   356   357   358   359   360   361   362   363   364   365   366