Page 362 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 362

K omite Nasional  Indonesia Pusa t
                                                                                                       1945 – 1949


                                                         Dampak dari Peristiwa 3 Juli 1946 ini adalah penangkapan
                                                   terhadap para pemimpin PP. Pemerintah menganggap bahwa tindakan
                                                   PP sudah membahayakan keselamatan negara, terlebih karena PP juga
                                                   menginginkan Presiden Soekarno untuk menyerahkan kekuasaannya
                                                   pada orang-orang yang ditunjuk oleh PP. BP KNIP pun segera meminta
                                                   kepada pemerintah untuk memberikan keterangannya terkait peristiwa
                                                   3 Juli tersebut, beserta dengan penangkapan para pemimpin PP.
                                                         Keterangan pemerintah disampaikan pada Sidang Pleno BP
                                                   KNIP di Yogyakarta, tanggal 7 dan 8 Juli 1946. Setelah sidang, BP KNIP
                                                   menyimpulkan bahwa penculikan dan pengajuan petisi yang dilakukan
                                                   oleh PP amat berbahaya bagi Republik Indonesia. Untuk itu, BP KNIP

                        Dampak dari                mengeluarkan tiga tuntutan sebagai resolusi dari peristiwa tersebut,
                      Peristiwa 3 Juli             yakni: 1.   Pengembalian kekuasaan sepenuhnya ke tangan presiden

                     1946 ini adalah                        merupakan jalan yang bijaksana dan tepat untuk menjamin
                       penangkapan                          keselamatan negara;

                       terhadap para                     2.  Menuntut secara hukum mereka yang terlibat dalam usaha
                                                            perebutan kekuasaan dengan kekerasan; dan
                       pemimpin PP.                      3.  Mengadakan pembersihan di kalangan tentara sehubungan

                                                            dengan  tersangkutnya  Mayor  Jendral  Sudarsono dalam
                                                            perebutan kekuasaan itu. 614
                                                         Ketiga pernyataan di atas adalah respon positif BP KNIP terhadap
                                                   tindakan pemerintah. Dengan adanya pernyataan dukungan dari BP
                                                   KNIP, pemerintah dapat lebih mudah untuk mengendalikan situasi
                                                   dari permasalahan yang ditimbulkan oleh PP.
                                                         Sistem kabinet dikembalikan lagi ke sistem parlementer atas
                                                   permintaan Sidang BP KNIP di Purworejo pada tanggal 13 Agustus
                                                   1946.  Maklumat Presiden No. 2 tanggal 2 Oktober 1946 mengenai
                                                        615
                                                   Pengembalian Sistem Kabinet dikeluarkan oleh Presiden Soekarno
                                                   untuk mencabut Maklumat Presiden No. 1 Tahun 1946. Pada tanggal
                                                   5 Oktober 1946, Kabinet Syahrir yang baru dilantik. Secara resmi,
                                                   status keadaan darurat yang diakibatkan oleh aktivitas PP di wilayah
                                                   Republik Indonesia berakhir. Peran BP KNIP yang responsif dan juga
                                                   positif mendukung kerja pemerintah adalah kunci dari penyelesaian
                                                   masalah ini.





                                                   614   Pantja Raja, 1 September 1946
                                                   615   Ibid.




                            SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   361
                              REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         A BUKU SATU DPR 100 BAB 05 CETAK.indd   361                                                               11/18/19   4:52 AM
   357   358   359   360   361   362   363   364   365   366   367