Page 375 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 375

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                               itu hanjalah dipoesatkan kepada mengeritik sadja.
                                                               Djanganlah kita mengira bahwa djika kita berhasil
                                                               mengganti seorang menteri lantas keadaan rakjat
                                                               akan sekaligus beroebah… Rakjat jang baroe merdeka
                                                               itoe soedah berabad-abad meringkoek di bawah
                                                               telapak kaki pendjadjahan, adalah ibarat gadis baru
                                                               berkain dan boedjang baru berkeris, jaitu penuh
                                                               sentiment, kadang-kadang ijdel, kadang-kadang
                                                               militant, jagalah dan pergoenakanlah perasaan
                                                               rakjat itu dengan bidjaksana.” 628


                                                         Setelah pidato selesai disampaikan oleh Mr. Assaat, sidang
                                                   kembali dilanjutkan dengan agenda laporan dari BP KNIP. Selanjutnya,
                                                   pembahasan sidang masuk pada PP No. 6 Tahun 1946, yang menjadi
                                                   satu pokok pembahasan.
                                                         Pada Sidang Pleno KNIP hari kedua tanggal 26 Februari 1947,
                                                   pembahasan sidang masih seputar PP No. 6 Tahun 1946. Mr. Sartono
                                                   dari PNI adalah salah satu dari kelompok yang mengajukan usul RUU
                                                   Pembatalan PP No. 6 Tahun 1946. Ia menjelaskan dalam keterangannya,
                                                   bahwa PP No. 6 Tahun 1946 bertentangan dengan rasa keadilan. RUU
                                                   pembatalan yang diajukannya adalah salah satu upaya untuk mencari
                                                   solusi dari permasalahan dengan pemerintah.  Hingga akhir sidang
                                                                                              629
                                                   hari kedua, belum terlihat ada jalan keluar dari permasalahan terkait
                                                   PP No. 6 Tahun 1946 ini.
                                                         Pada sidang pleno hari ketiga tanggal 27 Februari 1947, barulah
                                 Di hari           ada titik terang dari pembahasan PP No. 6 Tahun 1946 ini setelah
                                                   polemiknya bergulir hampir setahun lamanya. Di hari ketiga, Wakil
                         ketiga, Wakil             Presiden Hatta memberikan pidatonya yang berbeda dari pidato-
                      Presiden Hatta               pidatonya sebelumnya yang “kaku” di tiap sidang KNIP. Kali ini, Wakil

                         memberikan                Presiden Hatta menyampaikannya dengan berapi-api. Seperti yang
                                                   sudah disinggung juga dalam bab sebelumnya, dalam kesempatan ini,
                     pidatonya yang
                                                   Wakil Presiden Hatta memberikan kalimat ultimatum dengan tegas
                         berbeda dari              kepada anggota sidang, yaitu:
                   pidato-pidatonya

                         sebelumnya                                 “Jika Saudara-saudara masih juga menyangkal
                                                               Peraturan Presiden No. 6, lebih baik cari Presiden
                       yang “kaku” di                          yang lain dan kami akan meletakkan jabatan”. 630

                    tiap sidang KNIP.


                                                   628  Ibid., hlm. 21-22
                                                   629  Soeara Rakyat, 27 Februari 1946 (Dalam Deliar Noer dan Akbarsyah, 2005, Op.Cit., hlm. 106)
                                                   630  Berita Indonesia, 29 Februari 1947



                                       dpr.go.id   374





         A BUKU SATU DPR 100 BAB 05 CETAK.indd   374                                                               11/18/19   4:53 AM
   370   371   372   373   374   375   376   377   378   379   380