Page 402 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 402

K omite Nasional  Indonesia Pusa t
                                                                                                       1945 – 1949


                                                   5.7.4 BP KNIP dan Permasalahan dengan
                                                   Belanda tahun 1948

                                                         Perundingan antara Indonesia dengan Belanda berjalan dengan
                                                   sangat intensif pasca Perjanjian Renville. Pada tanggal 10 Juli 1948,
                                                   Seksi Luar Negeri dan Panitia Politik dari BP KNIP mengadakan rapat
                                                   di Yogyakarta. Susunan panitia rapat tersebut, antara lain:
                                                         1.   Ketua: Iskandar Tejasukmana
                                                         2.  Wakil Ketua: Luat Siregar
                                                         3.  Anggota: Sj. St. Makmur, S.M. Abidin, Maruto, Prawoto
                                                            Mangkusasmito, dan I. Mangunsarkoro
                          Berdasarkan
                                                         Agenda rapat terbatas ini adalah mendengarkan laporan dari
                         penelusuran                  Iskandar Tedjasukmana, Wakil Ketua I BP KNIP yang baru kembali
                        Tejasukmana,               dari perjalanan ke daerah-daerah penguasaan Belanda di Jakarta,

                   poin-poin di atas               Bandung, dan Tasikmalaya. Tedjasukmana menyampaikan poin-poin
                                                   penting sebagai berikut:
                  dapat terjadi oleh                     1.   Rakyat pada umumnya masih patriotik membela Republik;

                    karena informasi                     2.  Semangat perjuangan rakyat tidak mengecewakan; dan
                      yang diberikan                     3.  Pada umumnya rakyat kurang mengerti terhadap persoalan

                    oleh Pemerintah                         politik internasional, apalagi tentang perundingan
                                                            Indonesia-Belanda. 651
                     Belanda bersifat                    Berdasarkan penelusuran Tejasukmana, poin-poin di atas dapat

                      eenzijdig (bias)             terjadi oleh karena informasi yang diberikan oleh Pemerintah Belanda
                                                   bersifat eenzijdig (bias) akibat tekanan politik yang diberikan Belanda
                                                   kepada rakyat. Tejasukmana juga mengunjungi Konferensi Bandung,
                                                   Konferensi Federal yang diadakan pada tanggal 27 Mei 1948 di Gedung
                                                   Parlemen Negara Pasundan. Menurutnya, para peserta konferensi yang
                                                   terdiri dari perwakilan negara dan daerah federal otonom ini telah
                                                   terhasut Belanda. Di Bandung, Tejasukmana memberikan informasi
                                                   yang utuh kepada mereka yang masih percaya pada Pemerintah RI
                                                   tentang perundingan Indonesia-Belanda, mengenai interim regering
                                                   (pemerintahan sementara) yang akan dibentuk, dan mengenai Negara
                                                   Indonesia Serikat. 652  Perjalanan Tejasukmana ke daerah-daerah
                                                   penguasaan Belanda ini penting untuk meneruskan pesan dari pihak
                                                   RI, dan juga mengetahui kondisi rakyat. Aktivitas ini juga menjelaskan
                                                   peran BP KNIP yang tidak hanya bekerja di dalam persidangan saja,
                                                   tetapi juga di luar persidangan sebagai juru bicara pihak RI, sekaligus
                                                   sebagai penyelidik.

                                                   651   Laporan Rapat Gabungan Seksi Luar Negeri dan Panitia Politik (ANRI, Arsip BP KNIP No. 89, 10
                                                      Juli 1948)
                                                   652  Ibid.




                            SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   401
                              REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         A BUKU SATU DPR 100 BAB 05 CETAK.indd   401                                                               11/18/19   4:53 AM
   397   398   399   400   401   402   403   404   405   406   407