Page 418 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 418

K omite Nasional  Indonesia Pusa t
                                                                                                       1945 – 1949


                                                   pemerintah. Pernyataan penting juga disampaikan oleh anggota BP
                                                   KNIP, Syaranamual (Parpim), yang mendesak untuk menyelidiki siapa
                                                   yang bertanggung jawab atas berhasilnya Agresi Militer Belanda ke
                                                   Yogyakarta. Selain itu, anggota BP KNIP yang turut menyampaikan
                                                   pendapatnya adalah Syamsuddin (Masyumi), I. Mangunsarkoro (PNI),
                                                   Ny. R. Rasuna Said (Sumatera), Maruto Nitimiharjo (Murba), Sunyoto
                                                   (BTI), Abidin (PBI), dan Zainal Ahmad (Sumatera).  BP KNIP segera
                                                                                                 661
                                                   memberikan dukungan kepada Kabinet Hatta untuk menjalankan hal-
                                                   hal yang dianggap perlu untuk menyelesaikan permasalahan terkait
                                                   Agresi Militer Belanda II.

























                       Sesuai dengan                    Gambar 1. Sidang Pertama KNIP Pasca Agresi Militer Belanda II
                                                                   Sumber: ANRI – IPPHOS, No. 1273 (20 Juli 1949)
                     Perjanjian Rum-
                           Royen yang              5.8.2 Permasalahan mengenai
                       ditandatangani              Penyempurnaan Anggota BP KNIP dan

                     pada 7 Mei 1949,              KNIP

                      pihak Indonesia                    Sesuai dengan Perjanjian Rum-Royen yang ditandatangani
                          dan Belanda              pada 7 Mei 1949, pihak Indonesia dan Belanda akan secepatnya
                                                   mengusahakan suatu Konferensi Meja Bundar (KMB) sebagai bagian
                    akan secepatnya
                                                   dari upaya untuk menyerahkan kedaulatan bagi Negara Indonesia
                      mengusahakan                 Serikat. BP KNIP, dalam rangka mempersiapkan KMB dan dampak-

                    suatu Konferensi               dampaknya, mengadakan sidang kembali pada tanggal 25 Juli 1949,
                          Meja Bundar              dengan agenda menyempurnakan susunan struktur BP KNIP dan
                                                   KNIP. Sidang BP KNIP ini memutuskan untuk membentuk Panitia
                                   (KMB)
                                                   Penyelidikan Penyempurnaan Susunan BP KNIP dan KNIP yang diketuai

                                                   661   Ibid.




                            SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   417
                              REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         A BUKU SATU DPR 100 BAB 05 CETAK.indd   417                                                               11/18/19   4:53 AM
   413   414   415   416   417   418   419   420   421   422   423