Page 419 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 419

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   oleh Syamsuddin Sutan Makmur (PNI), dengan anggota yang terdiri
                                                   dari Kasman Singodimejo (Masyumi), Maruto Nitimiharjo (Murba),
                                                   Sunyoto (BTI), Lobo (Sunda Kecil), Zainal Abidin Ahmad (Sumatera/
                                                   Masyumi), dan Tambunan (Parkindo).  Penyempurnaan susunan BP
                                                                                      662
                                                   KNIP dirasa perlu untuk memberikan kesempatan pada golongan
                                                   politik yang belum ikut dalam BP KNIP maupun KNIP. Selain itu, Agresi
                                                   Belanda telah menimbulkan jumlah korban jiwa yang besar, termasuk
                                                   juga di antaranya mereka yang tergabung sebagai anggota KNIP. Oleh
                                                   karena itu, diperlukan suatu penyempurnaan anggotanya kembali.
                                                         Pada Sidang BP KNIP tanggal 14 September 1949, diketahui bahwa
                                                   transportasi yang begitu sulit pasca Agresi Belanda menyebabkan
                                                   sebagian anggota KNIP kesulitan dalam menjalankan tugasnya. Selain
                                                   itu, ada pula anggota KNIP yang “menyeberang” ke negara boneka
                                                   bentukan Belanda atau meninggal dunia. Untuk mengganti kursi
                                                   anggota BP KNIP yang kosong, sidang sepakat untuk menambah
                                                   jumlah anggota melalui perwakilan partai-partai politik yang kursinya
                                                   ditinggalkan.


                                                   5.8.3 BP KNIP Merespon Persoalan

                                                   Pendidikan di Wilayah Republik
                                                   Indonesia
                                                         Persoalan pendidikan di wilayah Republik Indonesia menjadi
                                                   pokok persoalan BP KNIP pada tahun 1949. Hal ini dapat dipahami,
                                                   mengingat persoalan pendidikan masih belum mendapatkan porsi
                                                   pembahasan yang cukup, baik dalam sidang BP KNIP maupun oleh
                                                   pemerintah, meskipun Departemen Pendidikan RI telah menjalankan
                                                   tugasnya sejak 1945. BP KNIP mengadakan sidang tanggal 26, 27, dan
                            Persoalan
                                                   28 Oktober, serta 25 November 1949 untuk membahas mengenai RUU
                       pendidikan di               tentang Pokok Pendidikan dan Pengajaran yang diajukan pemerintah.
                   wilayah Republik                RUU ini mengundang perdebatan, terutama tentang rencana

                            Indonesia              memasukkan pelajaran agama sebagai pelajaran wajib di sekolah.
                                                   Sebagian anggota BP KNIP menghendaki pelajaran agama sebagai
                     menjadi pokok
                                                   pelajaran wajib. Ketua BP KNIP Mr. Assaat berinisiatif akan mencari
                        persoalan BP               jalan tengah, tetapi pemerintah kemudian menambahkan pernyataan
                   KNIP pada tahun                 sebagai berikut:

                                  1949.



                                                   662  Warta Indonesia, 9 Juli 1949 dalam Deliar Noer dan Akbarsyah, 2005, Op.Cit., hlm. 228




                                       dpr.go.id   418





         A BUKU SATU DPR 100 BAB 05 CETAK.indd   418                                                               11/18/19   4:53 AM
   414   415   416   417   418   419   420   421   422   423   424