Page 435 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 435
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
1. Para anggota KNIP yang masuk dalam lembaga perwakilan
dalam RIS hendaknya menarik pelajaran yang baik dari
kehidupan berparlemen di KNIP;
2. Anggota parlemen dijamin kebebasannya dalam berbicara,
serta bebas dari ketakutan dan tuntutan. Tetapi, ini tidak
berarti mereka bebas melukai hati atau menghina lawannya.
Suasana harga menghargai harus tetap dipelihara;
3. Tidak perlu meniru hal-hal yang jelek dari parlemen luar
negeri yang tidak sesuai dengan adat istiadat ketimuran;
4. Kepada anggota yang pro KMB, Mr. Assaat menganjurkan
supaya membuktikan benar-benar bahwa hasil KMB dapat
digunakan untuk melanjutkan perjuangan; serta
5. Kepada anggota yang kontra KMB, Mr. Assaat menganjurkan
agar juga mencoba menggunakan hasil-hasil KMB untuk
melanjutkan perjuangan yang membawa manfaat bagi negara
dan rakyat. 684
Gambar 3. Pelantikan Mr. Assaat sebagai Pejabat Presiden RI menggantikan Sukarno
yang menjabat sebagai Presiden RIS
Sumber: ANRI – IPPHOS, No. 1448 (20 Desember 1949)
684 Merdeka, 16 Desember 1949 dalam Deliar Noer dan Akbarsyah, 2005, Op.Cit., hlm. 281-282
dpr.go.id 434
A BUKU SATU DPR 100 BAB 05 CETAK.indd 434 11/18/19 4:53 AM