Page 432 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 432
K omite Nasional Indonesia Pusa t
1945 – 1949
kepada wakil-wakil Indonesia di Amsterdam, yang
diikuti pula oleh penggantian bendera Belanda
dengan bendera Indonesia (di Indonesia); walaupun
hasil-hasil KMB itu belum memuaskan rakyat
dan ada yang berpendapat bahwa hasil-hasil
KMB tersebut tidak seimbang dengan apa yang
diharapkan semula. Kepada sidang diminta supa
dalam mengambil keputusan pergunakanlah pikiran
dinamis dan tidak memandang keputusan KMB itu
sebagai keputusan an sich, sebab hasil KMB itu
adalah alat perjuangan untuk mencapai cita-cita
nasional. Akan tetapi jika menolak hasil-hasil KMB,
maka dengan tegas saya katakan bahwa saya tidak
dapat mengetahui apa yang akan terjadi.” 681
Selanjutnya, Ketua BP KNIP dan KNIP Mr. Assaat menyampaikan
pidatonya. Setelah itu, sidang mendengarkan keterangan PM
merangkap Wakil Presiden Hatta. Kemudian, pemerintah memajukan
dua buah RUU kepada Sidang KNIP untuk dibahas bersama, yaitu
RUU tentang Persetujuan Bersama-sama Rancangan Persetujuan
dan Segala Pertukaran Surat Menyurat mengenai Penyerahan
Kedaulatan oleh Kerajaan Nederland kepada RIS dan RUU tentang
Pengesahan Konstitusi RIS beserta Lampiran tentang Pokok-pokok
Penyelenggaraan Pemerintahan.
Pada tanggal 7 – 11 Desember 1949, Sidang Pleno KNIP
mendengarkan pandangan umum tahap pertama dari anggota
Pada tanggal KNIP terhadap hasil-hasil KMB. Pro dan kontra mengenai hasil
7 – 11 Desember Perjanjian KMB dikemukakan dalam sidang. Pernyataan yang menarik
1949, Sidang Pleno disampaikan oleh Subadio Sastrosatomo (PSI) pada tanggal 8 Desember
KNIP mendengarkan 1949. Ia mengatakan bahwa partainya tidak dapat bertanggung jawab
atas hasil KMB, sebab partainya telah menyampaikan nasihat-nasihat
pandangan umum kepada pemerintah terkait dengan masalah hutang-hutang Hindia
tahap pertama Belanda dan Irian Barat, namun tidak didengar. Ia melanjutkan, bahwa
dari anggota KNIP pemerintah telah menuruti kehendak United Nations Commision for
terhadap hasil-hasil Indonesia (UNCI) yang sebenarnya adalah Amerika Serikat. Menurut
Subadio, hasil-hasil KMB adalah kolonialisme ekonomi dan keuangan
KMB. yang pokoknya terdapat dalam status Indonesia dalam Uni Indonesia-
Belanda, yang akan menjadi penghambat bagi perjuangan merebut
681 Pemandangan, 7 Desember 1949
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 431
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
A BUKU SATU DPR 100 BAB 05 CETAK.indd 431 11/18/19 4:53 AM