Page 434 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 434
K omite Nasional Indonesia Pusa t
1945 – 1949
Lobo (Sunda Kecil) Menerima
Kobarsih (Buruh) Tidak menerima
Nona Ratulangie (Sulawesi) Menerima
Yap Tjwan Bing (Peranakan Cina) Menerima
Iwa Kusumasumantri (non-partai) Tidak menyatakan menerima atau tidak menerima
Sunyoto (BTI) Tidak menyatakan menerima atau tidak menerima
Gusti Adikusuma (Kalimantan) Tidak menyatakan menerima atau tidak menerima
B.M. Diah (non-partai) Tidak menyatakan menerima atau tidak menerima
P.J. Queljoe (Maluku) Menerima
Mohammad Sidik (PNI) Menerima
Muis (Kalimantan) Tidak menyatakan menerima atau tidak menerima
Sucipto (non partai) Tidak menyatakan menerima atau tidak menerima
Gafar Ismail (Masyumi) Menerima
B.R.M. Motik (non-partai) Menerima
Suprapto (non-partai) Tidak menyatakan menerima atau tidak menerima
Luat Siregar (PKI/Sumatera) Tidak menerima
Nona Suwarti (PBI) Tidak menyatakan menerima atau tidak menerima
Nyonya Mudigdo (PKI) Tidak menerima
Iskandar Tejasukmana (Sumatera) Menerima
Rondonuwu (Sulawesi) Menerima
Sayuti Melik (Murba) Tidak menerima
Sukarni (Murba) Tidak menerima
Ngadiman Harjosubroto (PKI) Tidak menerima
Sumber: Keng Po, 15 Desember 1949 dan Merdeka, 16 Desember 1949 dalam Deliar Noer dan
Akbarsyah, 2005, Op.Cit., hlm. 256-266
Secara pokok, tanggal 12 Desember adalah sesi terkait jawaban
pemerintah atas pandangan umum anggota KNIP tahap pertama.
Pada tanggal 13 Desember, Sidang Pleno memberikan pandangan
Pada tanggal umum tahap keduanya bagi anggota KNIP. Pada tanggal 14 Desember,
kembali pemerintah memberikan jawaban atas pandangan umum
14 Desember,
anggota KNIP tahap kedua. Selanjutnya, sidang masuk pada penentuan
kembali pemerintah penerimaan/penolakan atas KMB. Setelah melalui pembicaraan yang
memberikan panjang, anggota KNIP mencapai kesepakatan untuk meratifikasi
hasil-hasil KMB pada sidang kali ini. KNIP menyetujui dua RUU yang
jawaban atas
diajukan pemerintah, beserta satu buah rancangan Maklumat Bersama
pandangan umum Presiden dan KNIP. Selain itu, sidang juga membuka sesi mengenai
anggota KNIP tata cara pemilihan anggota DPR dan Senat RIS, serta pemilihan
Wakil Ketua KNIP Prawoto Mangkusasmito (Masyumi) yang terpilih
tahap kedua.
oleh sidang. Pada tanggal 15 Desember 1949, Sidang Pleno KNIP ke-6
ditutup dengan pidato dari Ketua KNIP Mr. Assaat. Ia menyampaikan
beberapa hal:
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 433
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
A BUKU SATU DPR 100 BAB 05 CETAK.indd 433 11/18/19 4:53 AM