Page 211 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 211

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN



                                                  kebijakan politik yang dikumandangkan Presiden Soekarno.  Jadi
                                                                                                           252
                                                  kestabilan politik pada masa Demokrasi Terpimpin sangat tergantung
                                                  peran Presiden Soekarno dalam mengatur keseimbangan dari kedua
                                                  kaki kekuatan politik sebuah piramida, khususnya hubungan kerja
                                                  sama antara Presiden Soekarno dengan pimpinan Angkatan Darat yang
                                                  keduanya telah bersepakat untuk menggantikan sistem pemerintahan
                                                  yang lama—Demokrasi Parlementer—dengan sistem pemerintahan
                                                  yang baru yaitu Demokrasi Terpimpin.
                                                       Keduanya saling membutuhkan dalam sebuah aliansi kekuatan
                                                  politik, namun di sisi lain mereka juga tetap mewaspadai ambisi-
                                                  ambisi politik kekuasaan dari pihak lain. Waspada dan tidak bisa
                                                  menafikan kekuatan politik di antara keduanya merupakan landasan
                                                  bentuk kerja samanya. Angkatan Darat yang memiliki mekanisme
                                                  kerja berpola garis komando dengan struktur sosial yang ketat, dalam
                                                  waktu tertentu mereka mampu memobilisasi dengan menggerakkan
                                                  setiap elemen masyarakat. Hal tersebut merupakan realita kelebihan
                                                  kekuatan Angkatan darat yang tidak dapat disangkal oleh Presiden
                                                  Soekarno. Di sisi lain Angkatan Daratpun harus mampu melihat secara
                ... Presiden Sukarno
                                                  jernih bahwa Presiden Soekarno juga memiliki karisma-kewibawaan
                  dengan pimpinan                 dengan banyak pendukung yang tetap setia dalam masyarakat dan

                     Angkatan Darat               para pimpinan partai politik.  Untuk memperjelas konstelasi politik
                                                                            253
              yang keduanya telah                 pada masa Demokrasi Terpimpin, di bawah ini akan diuraikan secara
                                                  berurutan, yaitu kedekatan Angkatan Darat—Sukano; Kedekatan PKI—
                   bersepakat untuk
                                                  Soekarno  (1): Nasakom dan terakhir adalah Kedekatan PKI—Soekarno
             menggantikan sistem                  (2): Ganyang Malaysia.

               pemerintahan yang
                  lama—Demokrasi                  4.1.1. Kedekatan Angkatan Darat—

             Parlementer—dengan                   Soekarno: Pembebasan Irian Barat
             sistem pemerintahan                         Seperti apa peran yang dilakukan kalangan Militer, khususnya
                                                  Angkatan Darat dan dua angkatan lainnya. Berbagai persiapan yang
                     yang baru yaitu
                                                  sangat detil dan begitu pentingnya peranan Angkatan Darat telah
            Demokrasi Terpimpin.                  diuraikan oleh M. Cholil, 1979, Sejarah Operasi-operasi Pembebasan

                                                  Irian Jaya, Seri Text Book sejarah ABRI.  Dalam rapatnya pada tanggal
                                                                                    254
                                                  2 April 1961, Menteri Keamanan Nasional/KASAD mendapatkan
                                                  perintah dari Presiden/PANGTI agar Gabungan Kepala Staf (GKS),


                                                  252 Yahya A. Muhaimin, 2002.,  Perkembangan Militer dalam Politik di Indonesia 1945-1966, Gajah
                                                      Mada University Press, hlm., 140-143.
                                                  253  Ibid., 144-145.
                                                  254  M. Cholil, 1979,  Sejarah Operasi-operasi Pembebasan Irian Jaya, seri Text Book Sejarah ABRI,
                                                    Cetakan ke-2, Jakarta: Departemen Pertahanan-Keamanan, Pusat Sejarah ABRI, hlm., 40-41.




                                     dpr.go.id   208
   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216