Page 350 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 350

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN



                                                  lakukan banyak mengalami hambatan, seperti sabotase dari pihak-
                                                  pihak yang tidak menyukai aksi-aksi yang mereka lakukan, terutama
                                                  dalam menekan pemerintah dalam mengambil kebijakan-kebijakan
                                                  politik untuk menurunkan harga dan membubarkan PKI. Dilaporkan
                                                  Berita Yudha, 20 Maret 1966, cara-cara menggembosi aksi mahasiswa
                                                  itu antara lain dilakukan dengan mengirimkan pelacur ke dalam
                                                  kompleks mereka untuk merusak moril mahasiswa, membayar tukang
                                                  pukul, merampok logistik, hingga menyebarkan isu-isu seputar aksi
                                                  tersebut. Isu yang berkembang adalah aksi yang dilakukan mahasiswa
                                                  itu merupakan demonstrasi yang ditunggangi nekolim dan CIA untuk
                                                  mendongkel posisi Soekarno sebagai Presiden/Panglima Tertinggi/
                                                  Mandataris MPRS.

                                                  6.1.2 Sikap DPR-GR Menghadapi Situasi
                                                  Politik Dalam Negeri
                                                       Menyadari bahwa situasi tanah air sangat gawat, pimpinan DPR-
                                                  GR menetapkan supaya Panitia Musyawarah dan Pimpinan Golongan-
                                                  golongan tetap stand by di Jakarta. Penetapan stand by tersebut
                                                  dimaksudkan supaya bisa menampung sebaik-baiknya suara dan
                            Isu yang
                                                  keinginan-keinginan yang tumbuh dalam masyarakat dan persoalan-
                      berkembang                  persoalan lain dalam hubungan kerja sama dengan pemerintah. Untuk
                         adalah aksi              keperluan menanggapi situasi tanah air yang sangat gawat pada bulan-

                   yang dilakukan                 bulan pertama tahun 1966 itu, pada tanggal 13 April 1966 telah diadakan
                                                  rapat gabungan dari para anggota-anggota DPR-GR yang stand by.
                    mahasiswa itu                 Pada rapat ini, telah dibicarakan dari hati ke hati dalam suasana penuh

                        merupakan                 keprihatinan mengenai beberapa masalah kenegaraan.
                                                                                                    507
                       demonstrasi                     Ketika rapat, para anggota menanggapi adanya aksi-aksi yang
                                                  dilancarkan  oleh  KAMI,  KAPPI,  dan  kesatuan-kesatuan  lainnya.
                yang ditunggangi
                                                  DPR-GR mengkhawatirkan adanya “Parlemen Jalanan” di samping
                 nekolim dan CIA                  parlemen yang resmi, jika DPR-GR tidak segera menentukan sikap dan

              untuk mendongkel                    langkahnya sesuai dengan amanat penderitaan rakyat. Selanjutnya
                    posisi Sukarno                dibicarakan pula masalah-masalah internal DPR-GR, khususnya perlu
                                                  tidaknya mengisi kekosongan anggota-anggota DPR-GR, sebagai akibat
                sebagai Presiden/
                                                  telah dibekukannya status keanggotaan 62 orang PKI dan ormasnya.
                           Panglima               DPR-GR berpendapat bahwa tidak perlu membicarakan masalah

                          Tertinggi/              kekosongan keanggotaan DPR-GR. Diputuskan pula bahwa DPR-GR
                Mandataris MPRS.                  berjalan terus dengan anggota-anggota yang ada. 508


                                                  507  Sekretariat DPR-GR, Seperempat Abad Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Op.Cit,
                                                    hlm. 333.
                                                  508 Ibid.




                                      dpr.go.id  350
   345   346   347   348   349   350   351   352   353   354   355