Page 352 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 352

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN



                                                       Rekomendasi kedua, penanggulangan kemerosotan ekonomi
                                                  dan pembangunan akan bergantung kepada ketetapan-ketetapan dari
                                                  hasil Sidang MPRS. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari peran MPRS
                                                  sebagai penentu haluan negara  sehingga diperlukan juga panitia
                                                  untuk menanggapi persoalan ekonomi, keuangan, dan pembangunan.
                                                  Hubungan ini sangat diharapkan supaya pihak pemerintah yang telah
                                                  mengeluarkan pernyataan dalam bidang Sospol dan Ekubang pada
                                                  tanggal 4 dan 12 April 1966 di depan presiden, hendaknya sesuai dengan
                                                  kelaziman negara-negara demokrasi supaya pemerintah memberikan
                                                  penjelasannya dalam bentuk “keterangan pemerintah” di depan sidang
                                                  pleno Lembaga Legislatif forum DPR. Jangan sampai suatu pernyataan
                                                  pemerintah disampaikan di depan rapat umum dan sebagainya seperti
                                                  yang berlaku pada masa sebelumnya.
                                                       Rekomendasi ketiga, berkaitan dengan bahan-bahan yang perlu
                                                  dibahas oleh Panitia Politik, yaitu untuk mendapatkan suatu rumusan
                                                  yang dapat dijadikan landasan konsepsional dari masalah-masalah
                                                  politik dan ketatanegaraan, khususnya untuk mendudukkan kembali
                                                  tata hukum di Indonesia sesuai dengan UUD 1945. Rumusan itu antara
                                                  lain harus menampung persoalan seperti Surat Perintah Presiden 11
                                                  Maret 1966 dan tindakan-tindakan selanjutnya. Kemudian berkaitan
                                                  dengan kedudukan dan wewenang lembaga-lembaga negara tertinggi,
                                                  yaitu MPR, sesuai dengan UUD 1945 pasal 1 ayat (2) pasal 2 dan pasal
                                                  3 beserta penjelasannya, DPR sesuai dengan pasal 19, 20, 21, 23 UUD
                                                  1945 dan penjelasannya, BPK sesuai dengan pasal 23 ayat (5) UUD 1945,
                      Rekomendasi                 kekuasaan kehakiman atau Mahkamah Agung sesuai dengan pasal 24

                               kedua,             dan 25 UUD 1945, kekuasaan Pemerintah Negara sesuai dengan pasal
                                                  4, 5, 6, 7, 8 UUD 1945 dan penjelasannya, DPA sesuai dengan pasal 16
                 penanggulangan                   Bab IV UUD 1945.

                      kemerosotan                      Rumusan ketiga adalah penetapan-penetapan MPRS yang lain
                      ekonomi dan                 dan perlu ditinjau sesuai atau tidaknya dengan UUD 1945. Selanjutnya

                    pembangunan                   rumusan keempat dalam rekomendasi ketiga ini mengenai pemilihan
                                                  umum, apabila dahulu telah diusahakan supaya MPRS membuat suatu
                 akan bergantung                  ketentuan tentang harus adanya pemilihan umum dalam batas-batas

               kepada ketetapan-                  waktu tertentu. 510
              ketetapan dari hasil                     Rapat berikutnya dilanjutkan pada tanggal 14 April 1966 dan
                                                  diputuskan untuk membentuk dua panitia, yaitu Panitia Politik
                      Sidang MPRS.
                                                  dan Panitia Ekonomi Keuangan dan Pembangunan. Panitia Politik


                                                  510   Sekretariat DPR-GR, Seperempat Abad Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Op.Cit,
                                                    hlm. 335-336.




                                      dpr.go.id  352
   347   348   349   350   351   352   353   354   355   356   357