Page 356 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 356

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN



                                                  untuk kembali kepada pembentukan Komite Nasional, tidak demikian
                                                  halnya dengan pendirian Letjen Soeharto (pemegang Supersemar-
                                                  Surat Perintah 11 Maret 1966) setelah menerima pertimbangan-
                                                  pertimbangan hukum yang diajukan oleh G-V-KOTI. Sebab jika MPRS
                                                  dan DPR-GR dibubarkan dalam situasi pada waktu itu, secara yuridis
                                                  segala kekuasaan akan jatuh kembali ke tangan presiden berdasarkan
                                                  Pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945. Hal ini dianggap pula akan
                                                  terkumpulnya lagi kekuasaan pada satu orang. Pendirian Letjen
                                                  Soeharto tersebut kemudian menjadi pendirian Angkatan Bersenjata
                                                  Republik Indonesia.
                                                       Pernyataan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia adalah bahwa
                                                  pimpinan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, setelah memahami
                                                  dengan saksama perkembangan keadaan, yang mengejawantakan
                                                  suara hati nurani rakyat menanggapi pernyataan-pernyataan
                                                  yang antara lain, pertama, Angkatan Bersenjata adalah pengaman,
                                                  Pengawal Revolusi  Indonesia dengan tiga kerangaka tujuannya yang
                                                  hendak dicapai berdasarkan Pancasila. Kedua, Angkatan Bersenjata
                                                  adalah pengaman Pimpinan Besar Revolusi Indonesia dan pengaman
                                                  kewibawaan Presiden, Bung Karno, beserta ajaran-ajarannya, yang
                                                  dengan itukad baik, sebagai anak kandung revolusi, berani dan jujur
                                                  dalam memberikan laporan dan pertimbangan kepada Pimpinan
                                                  Besar Revolusi, untuk mencegah, baik sekarang maupun nanti dalam

                        Pernyataan                mengambil keputusan dan kebijaksanaan yang kurang tepat, karena
                                                  tidak mengejawantahkan suara hati nurani rakyat.
                                                                                                514
                          Angkatan                     Isi pernyataan ketiga, sebagai lanjutan pernyataan sebelumnya,
                         Bersenjata               menyatakan dalam hubungan itu Angkatan Bersenjata, seperti yang
              Republik Indonesia                  menjadi itikad baik Presiden Soekarno sendiri, juga seperti yang

                    adalah bahwa                  menjadi hasrat suara hati nurani rakyat, hendak menempatkan hakekat
                                                  kedudukan presiden yang sebenarnya, menurut kemurnian azas dan
             pimpinan Angkatan                    sendi-sendi pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945. Keempat, Untuk
             Bersenjata Republik                  pemurnian pelaksanaan yang berasas dan bersendikan kepada UUD
               Indonesia, setelah                 1945, sebagai pengejawantahan hati nurani rakyat, Angkatan Besenjata

                       memahami                   Republik Indonesia mendukung kebijaksanaan Presiden Soekarno,
                                                  mengenai:
                dengan saksama                         Rencana ditetapkan Undang-Undang Pemilihan Umum,
                   perkembangan                   berdasarkan kekuasaan bersama Presiden dan DPR (pasal-pasal ayat
                         keadaan ...              2 ayat (1) dan ayat 19 ayat (1), berhubung dengan pasal-pasal 5 ayat (1)
                                                  dan 20 ayat (1) UUD 1945.

                                                  514   Sekretariat DPR-GR, Seperempat Abad Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Op.Cit,
                                                    hlm. 342-343.




                                      dpr.go.id  356
   351   352   353   354   355   356   357   358   359   360   361