Page 359 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 359

DPR -GR MINUS PKI:
                                                                          PENYEGAR AN MENYAMBUT  ER A  B AR U



                                                  langsung maupun tidak langsung dalam Gerakan 30 September 1965.
                                                  Larangan tersebut berkaitan dengan hal untuk mengikuti pemilihan
                                                  umum, baik memilih maupun dipilih. Hal tersebut diatur dalam Pasal
                                                  2 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1969 tentang
                                                  Pemilihan Umum Anggota Badan Permusyawaratan/Perwakilan
                                                  Rakyat. Bahkan sebelum dibubarkan dan dinyatakan sebagai partai
                                                  terlarang, telah dilakukan pembersihan terhadap anggota dan
                                                  pimpinan PKI yang menjadi anggota DPR-GR, MPRS, dan DPRD-GR,
                                                  maupun yang duduk dalam organisasi pemerintahan.
                                                                                                   517
                                                       Pada tanggal 15 November 1965, DPR-GR Minus PKI
                                                  mengadakan sidang paripurna. Dalam sidang paripurna tersebut,
                                                  DPR-GR mengeluarkan sikap. Sikap DPR-GR dapat dilihat dari tiga
                                                  butir konsideransi  sebagai berikut:
                                                                  518
                                                       1.   Bahwa apa yang disebut “Gerakan 30 September” yang
                                                          berdasarkan fakta-fakta yang hingga kini diperoleh, nyata-
                                                          nyata didalangi oleh Partai Komunis Indonesia  (PKI)  dan
                                                          ormas-ormasnya;
                                                       2.  Bahwa petualangan apa yang disebut “Gerakan 30 September”
                                                          atau “Gestapu”  itu  adalah  gerakan  kontra-revolusioner,
                                                          karena mengkhianati Revolusi  Indonesia  dan Pancasila
                                                          serta melakukan tindakan-tindakan  biadab  di  luar  peri-
                                                          kemanusiaan  sehingga menimbulkan banyak korban, baik di
                                                          kalangan pimpinan Angkatan Bersenjata, maupun di kalangan
                                                          rakyat.
                                                       3.  Bahwa rakyat pada umumnya termasuk buruh, tani, pegawai,
                   Pada tanggal 15                        baik yang bergabung dalam partai-partai politik serta ormas-
                  November 1965,                          ormas yang progresif  revolusioner  maupun dalam  Angkatan
                    DPR-GR Minus                          Bersenjata mengutuk sekeras-kerasnya tindakan kontra
                                                          revolusioner dari apa yang disebut “Gerakan 30 September”
                 PKI mengadakan                           dan menuntut pembubaran partai-partai serta ormas-ormas

                 sidang paripurna.                        yang menjadi dalang dan pelaku Gestapu tersebut.
                                                       Selanjutnya, sidang  paripurna tanggal   15   November  1965
                                                  tersebut memutuskan:


                                                       1.   Mendukung sepenuhnya kebijaksanaan pimpinan Dewan
                                                          Perwakilan Rakyat Gotong Royong yang telah  membekukan
                                                          sementara  segala kegiatan anggota-anggota Dewan

                                                  517   Muchamad Ali Safa’at, Op.Cit, hlm. 198-199.
                                                  518   Mukhtar Pakpahan, Kajian Hukum Tata Negara Terhadap Tidak Optimalnya Fungsi DPR-RI
                                                    Selama Orde Baru, Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-42 No. 2, April-Juni 2012, hlm.
                                                    234-235




                          SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   359
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
   354   355   356   357   358   359   360   361   362   363   364