Page 358 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 358

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN



                                                  Martopradoto, Astrawinata, Mayjen Achmadi, Drs. Moch Achadi, Letkol
                                                  Inf. Moh. Sjafei, J. Tumakaka, dan Mayjen Dr. Sumarno.  Tindakan
                                                                                                      516
                                                  ini diambil sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada rakyat
                                                  berdasarkan pengumuman No. 5 yang ditandatangani Men/Pangad
                                                  Letjen TNI, Soeharto.
                                                         Pengumuman No. 5 ini, antara lain,  pertama, kekuasaan
                                                  pemerintahan menurut Undang-Undang  Dasar 1945 (pasal 4) berada
                                                  di tangan Presiden Republik Indonesia, kedua, berdasarkan Ketetapan
                                                  Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Republik Indonesia  No.
                                                  1/MPRS/1960 dan No. II/MPRS/1960 Presiden Republik Indonesia,
                                                  Soekarno, adalah Pemimpin Besar Revolusi/Mandataris MPRS,
                                                  ketiga, menteri-menteri menurut UUD 1945 adalah semata-mata
                                                  hanya berfungsi sebagai pembantu presiden dan bukan merupakan
                                                  bentuk kolektif pemerintahan itu berdasarkan pasal 4 UUD 1945,
                                                  keempat, di antara menteri-menteri yang kini sedang menjabat ada
                                                  yang merupakan sasaran tuntutan rakyat, karena penglihatan rakyat
                                                  mengenai adanya indikasi keterlibatan  dalam rangkaian Gerakan
                         Berikutnya,              30 September atau setidaknya diragukan akan itikad baiknya dalam

                       pembubaran                 membantu presiden/Pemimpin Besar Revolusi/Mandataris MPRS.
                                                         Ketentuan kelima, Gerakan 30 September, baik berdasarkan
                         PKI sebagai
                                                  pernyataan dalam Keputusan Presiden No. 370 tahun 1965 maupun
                  partai politik dan              berdasarkan hasil-hasil pemeriksaan dan putusan Mahkamah Militer
              pernyataan sebagai                  Luar Biasa serta penilaian rakyat, merupakan petualangan kontra-

              organisasi terlarang                revolusiober, keenam, tuntutan rakyat kepada menteri-menteri harus
                                                  dihindarkan dari kemungkinan penunggangan oleh kaum kontra-
                  kemudian diikuti
                                                  revolusi, gerilya politik antek-antek Gerakan 30 September dan
                 dengan larangan                  Nekolim. Ketujuh, oleh karena itu, tuntutan rakyat yang diarahkan
              bagi bekas anggota                  kepada menteri-menteri yang bersangkutan perlu disalurkan dan

               PKI dan organisasi                 seharusnya tidak dikaitkan dengan kedudukan Presiden/Panglima
                                                  Tertinggi ABRI/Pemimpin Besar Revolusi/Mandataris MPRS.
                   massanya yang
                                                  Berdasarkan hal tersebut untuk pengamanan penyelenggaraan
                  terlibat langsung               pemerintahan menurut UUD 1945 yang berada di tangan presiden,
                     maupun tidak                 kedudukan menteri-menteri yang menjadi sasaran tuntutan rakyat

                  langsung dalam                  tadi harus dipisahkan pengaitannya dari kedudukan presiden.
                                                       Berikutnya, pembubaran PKI  sebagai  partai  politik  dan
                        Gerakan 30
                                                  pernyataan sebagai organisasi terlarang kemudian diikuti dengan
                 September 1965.                  larangan bagi bekas anggota PKI dan organisasi massanya yang terlibat



                                                  516   Angkatan Bersendjata, 18 Maret 1966.




                                      dpr.go.id  358
   353   354   355   356   357   358   359   360   361   362   363