Page 54 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 54

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN



                                                  ini dibubarkan presiden. Lepas dari situasi dan kondisi negara yang
                                                  ada, peristiwa ini dipicu oleh persoalan penolakan rencana anggaran
                                                  belanja oleh DPR dari yang diajukan pemerintah.





                                                  2.3 Picu Pembubaran DPR Bernama
                                                  Anggaran Belanja Negara
                                                       Persoalan penyusunan anggaran belanja negara sesungguhnya
                                                  telah menjadi persoalan tersendiri di parlemen dan pemerintah selama
                                                  dasawarsa masa Demokrasi Parlementer.
                                                       Dalam periode Revolusi Kemerdekaan (1945–1949), pemerintah
                                                  bisa dikatakan bekerja tanpa anggaran belanja. Setelah pengakuan
                                                  kedaulatan dan kembali ke negara kesatuan, Rancangan Anggaran
                                                  Belanja Negara (RABN) baru berhasil disusun untuk pertama kalinya
                                                  untuk periode 1950/1951. Inilah RABN pertama dalam sejarah
                                                  Republik Indonesia. Akan tetapi, RABN tahun 1950/1951 ini baru
                                                  mulai dibicarakan dalam rapat pleno DPRS pada bulan Oktober 1951.

                             Persoalan            Bahkan, hingga Kabinet Sukiman jatuh pada tahun 1952, RABN belum
                                                  juga disahkan sehingga tidak dapat dilanjutkan. Kabinet Wilopo lalu
                         penyusunan
                                                  mengusulkan agar RABN 1950/1951 disahkan begitu saja dengan
                             anggaran             pertimbangan bahwa Kabinet Sukiman yang sudah jatuh tidak bisa lagi
                      belanja negara              diminta pertanggungjawabannya. Selain itu RABN 1952/1953 periode

                      sesungguhnya                berikutnya, juga harus segera diselesaikan. Usulan pemerintah ini
                                                  disetujui DPRS dalam rapat pleno tanggal 23 Juli 1952, yaitu ketika RABN
                       telah menjadi
                                                  1950/1951 tidak lagi dibicarakan dengan catatan tidak mengurangi
               persoalan tersendiri               keharusan adanya pemeriksaan terhadap penerimaan dan pengeluaran
                          di parlemen             keuangan negara tahun 1950/1951 oleh Dewan Pengawas Keuangan.

                    dan pemerintah                     RABN 1952/1953 kemudian diajukan Kabinet Wilopo secara
                                                  berangsur ke DPRS. Namun seperti RABN sebelumnya, RABN 1952/1953
                 selama dasawarsa
                                                  ternyata juga baru disahkan pada tahun 1954. Tahun berikutnya, pola
                   masa Demokrasi                 semacam ini masih tetap berlanjut, ketika RABN 1954/1955 juga baru
                         Parlementer.             disahkan pada tahun 1956. Walaupun begitu, pada tahun yang sama,
                                                  DPR hasil Pemilu 1955 berhasil mengesahkan untuk pertamakalinya
                                                  RUU Anggaran Belanja tahun 1956. RUU tersebut menjadi Rencana
                                                  Anggaran Belanja dalam tahun anggaran berjalan, meskipun
                                                  sesungguhnya sudah terlambat, yaitu pada tanggal 19 Desember 1956.
                                                       Tanggal 5 Maret 1957 DPR menyetujui usulan agar Rancangan
                                                  Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara harus telah disampaikan






                                     dpr.go.id   48
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59